Konon Inilah Keinginan Jokowi soal Pencalonan Ahok

Selasa, 14 Juni 2016 – 17:31 WIB
Politikus PDIP Adian Napitupulu. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata telah mengisyaratkan agar Basuki T Purnama alias Ahok tidak maju di pilkada DKI Jakarta melalui jalur perseorangan, tetapi menjadi calon dari partai politik. Hanya saja, Ahok di mata Jokowi juga merupakan sosok yang sulit dinasihati.

Keinginan Jokowi agar Ahok maju di pilkada DKI melalui kalur partai itu diungkapkan politikus PDIP, Adian Napitupulu. Melalui pesan singkat, Selasa (14/6), anggota Komisi VII DPR itu mengisahkan pengalamannya ketika mendampingi Jokowi melihat pameran foto Relawan Pilpres 2014 di Atrium, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2016.

BACA JUGA: Mengaku Orang Istana, Calo Jabatan Tipu Pejabat Jateng

Adian sambil melihat foto juga membisikkan beberapa hal ke  sang presiden. Antara lain tentang BUMN yang masih didominasi orang-orang lama, serta hubungan DPR dengan mitra kerja dari pemerintah yang kurang harmonis.

Tapi, tiba-tiba Jokowi balik bertanya ke Adian dan Ketua Umum Bara JP, Sihol Manulang. Pertanyaannya pun di luar dugaan Adian maupun Sihol."Bagaimana Ahok menurut kamu?" kata Adian menirukan pertanyaan Jokowi.

BACA JUGA: Komisi III: Kenapa KPK Tak Pakai Data BPK?

Saat itu Sihol menyodorkan jawaban bahwa Ahok sebagai figur yang sombong. Sedangkan Adian memilih memberi jawaban bahwa soal Ahok tergantung keinginan Jokowi dan PDIP.

Ternyata Adian kembali terkejut dengan pernyataan lanjutan dari Jokowi. "Iya. Ahok susah dibilangin, sudah saya katakan berkali kali, bagaimana ya?" tutur Adian mengutip pernyatan Jokowi.

BACA JUGA: Banggar Klaim Dana Untuk Lapindo Diusulkan Pemerintah

Menurut Adian, ada beberapa pernyataan lanjutan dari Jokowi yang intinya menunjukkan keinginannya agar Ahok tidak maju dari jalur perseorangan karena Jakarta berbeda dengan provinsi lainnya. Sebab, Jakarta merupakan ibu kota negara yang harus dibangun bersama-sama dengan kekuatan besar.

Adian pun menimpali pernyataan Jokowi bahwa Ahok bisa bisa memenangkan pilkada. Namun, kata Adian, membangun Jakarta juga butuh dukungan DPRD.

“Dan DPRD bukan perwakilan relawan, tapi wakil rakyat melalui partai dan untuk itu Ahok butuh kerendahan hati,” ucap Adian. “Apa perlu saya yang bicara ke Ahok, Pak?" sambung Adian.

Jokowi pun mengamininya. “Iya, iya. Karus bicara sama Ahok,” kata Adian menirukan Jokowi.

Ternyata Jokowi mengulangi pesannya lagi ke Adian saat mantan wali kota Surakarta itu hendak memasuki mobil untuk meninggalkan arena pameran. “Kamu bicara sama Ahok, ya,” kata Jokowi seperti ditirukan Adian.

Dan baru pada 7 Juni 2916 Adian menelepon Ahok. PErsisnya jam 21.00. “Saya telepomn Ahok dan menyampaikan semua yang disampaikan Presiden,” katanya.

Adian menegaskan, ceritanya itu bisa dipertanggungjawabkan dan bukan didasari motivasi buruk. “Rakyat perlu tahu bahwa benar Presiden Jokowi menyayangi Ahok. Tapi Presiden Jokowi jauh lebih menyayangi rakyat Jakarta,” tuturnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Harapan Tito Karnavian pada Duta Damai Dunia Maya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler