jpnn.com, JAKARTA - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI bakal digelar di Ancol, Jakarta, pada Sabtu (27/7) malam nanti. Calon nama-nama Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) sudah beredar, dengan muka-muka yang pernah terjerat masalah hukum dan tak bersih.
Padahal, selama ini PSSI menggaungkan untuk berubah, berbenah, dan membersihkan PSSI dari orang-orang yang bermasalah secara hukum.
BACA JUGA: Tok Tok Tok... Hukuman 1,5 Tahun Bui untuk Jokdri
Salah satu agenda KLB nanti ialah pengesahan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan untuk Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
BACA JUGA: Lawan Semen Padang, Persebaya Tanpa Hansamu dan Oktafianus Fernando
BACA JUGA: Ketua KPSN Prihatin PSSI Didenda AFC
KP dan KBP ini bertugas untuk melakukan proses pemilihan Exco. Terdekat adalah Kongres Pemilihan pada Januari 2020. Namun, apabila voter meminta jadwal pemilihan maju maka PSSI harus menerimanya sebagai forum hukum tertinggi di PSSI.
Sebagai calon KP ada nama Denny Azani B. Latif sebagai ketua. Lantas di posisi wakil ketua ada Harbiansyah Hanafiah. Sebagai anggota adalah Irawadi D. Hanafie, Budiman Dalimunthe, Maurice Tuguis, Soedarmaji, dan Rocky Bebena.
BACA JUGA: Menanti Figur yang Berani Melawan Mafia Bola di Indonesia
Kemudian di daftar calon KBP ada Togar Manahan Nero sebagai ketua. Disusul Djoko Tetuko sebagai wakil ketua. Anggotanya adalah Ponaryo Astaman, M. Nigara, Alfis Primatra.
Nama-nama ini kemungkinan hasil penjaringan yang dilakukan Exco PSSI sendiri. Sayangnya di dalam daftar itu ada beberapa orang yang pernah berperkara secara hukum baik di PSSI maupun di pengadilan.
Denny Azani B. Latif, misalnya. Dia pernah divonis hukuman tiga tahun penjara oleh Mahkamah Agung karena kasus penggelapan pada 2012 silam.
Kemudian, Togar Manahan Nero juga pernah tersangkut perkara suap saat menjadi Ketua Komdis PSSI. Karena alasan tersebut, sudah tak selayaknya PSSI apalagi orang yang akan mengantarkan calon Ketua Umum ke pemilihan, masuk di dalamnya.
BACA JUGA: Persiba Ganti Pelatih, Pemain Rasakan Perubahan Positif
"Saya juga terkejut melihat nama-nama ini. Sebagai anggota PSSI, tak seharusnya orang yang bermasalah dipertahankan, ini menyedihkan, apalagi di draft statuta pasal soal Narapidana juga mau dihilangkan.
“Pak Presiden jangan diam saja lihat seperti ini, percuma bikin Inpres soal sepak bola kalau yang mengurus masih orang-orang yang tak benar dan pernah bermasalah secara hukum," kata salah seorang anggota PSSI yang minta namanya tak disebut. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI akan Bahas Soal Protes Persebaya Terkait Wasit di Rapat Exco
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad