Konon Manusia Sudah 2 Juta Tahun Jadi Pemburu Teratas, Nenek Moyang Sempat Diet karena Kurang Buruan

Senin, 05 April 2021 – 11:04 WIB
Diorama keluarga manusia neanderthal di Neanderthal Museum, Kaprina, Kroasia. Foto: REUTERS

jpnn.com, TEL AVIV - Sebuah riset yang dilakukan peneliti Universitas Tel Aviv di Israel menyimpulkan bahwa manusia telah menjadi predator teratas selama dua juta tahun.

Penelitian yang dipimpin Prof Ran Barkai dan Dr Miki Ben-Dor itu memperoleh kesimpulan tersebut setelah merekonstruksi nutrisi manusia prasejarah pada Zaman Batu.

BACA JUGA: Ada Keranjang Berusia 10.500 Tahun, Lebih Tua Ketimbang Adam dan Hawa?

Hasil riset yang dipublikasikan Yearbook of the American Physical Anthropology Association itu menyebut kebanyakan manusia pada Zaman Baru merupakan pemakan daging.

Kesimpulan lain hasil riset itu ialah manusia prasejarah mengonsumsi sayuran karena diet akibat penurunan jumlah hewan buruan.

BACA JUGA: Guru Besar Kedokteran UGM Bikin Komik untuk Jelaskan Manusia Purba Sangiran

Kondisi itu memaksa manusia purba pada pengujung Zaman Batu melakukan domestikasi hewan liar dan tanaman.

Manusia pada Zaman Batu secara khusus memburu hewan berukuran sedang dan besar yang berlemak tinggi. Menurut Ben-Dor, berburu membutuhkan banyak pengetahuan.

BACA JUGA: Sweater Zaman Batu Ditemukan dari Lelehan Salju

"Jelas, sisa-sisa binatang berukuran besar yang ditemukan di situs arkeologi yang jumlahnya tak terhitung adalah hasil keahlian tinggi manusia sebagai pemburu hewan besar," ujarnya.

Bukti arkeologis lainnya yang mendasari kesimpulan itu ialah alat-alat untuk memperoleh dan memproses makanan nabati baru muncul pada tahap akhir evolusi manusia.

"Manusia pada awalnya adalah predator puncak yang mengkhususkan diri dalam berburu hewan besar," ujar Prof Barkai.

Menurut dia, temuan itu juga menunjukkan kemampuan manusia melakukan adaptasi.

"Sebagaimana temuan Darwin, adaptasi spesies untuk mendapatkan dan mencerna makanan mereka adalah sumber utama perubahan evolusioner," katanya.(JPost/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler