Konon, Motif Polisi Tembak Rekannya di Sumbar Menyangkut Tambang Ilegal

Jumat, 22 November 2024 – 21:19 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menduga pengusutan kasus tambang ilegal menjadi latar dari perkara penembakan Kabagops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar kepada Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari.

Menurut Habiburokhman, AKP Dadang disebut tak senang dengan langkah AKP Ulil yang mencoba mengusut persoalan tambang ilegal.

BACA JUGA: Polisi Tembak Rekan, Komisi III Soroti Kelayakan Anggota Polri Pegang Senjata

Dia berkata demikian dalam konferensi pers Komisi III DPR RI menyikapi kasus penembakan AKP Dadang kepada AKP Ulil di Kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (22/11).

"Ada yang menyebutkan si pelaku ini tidak senang atas apa yang dilakukan Kasat Reskrim menindak tambang ilegal galian c," kata legislator Fraksi Gerindra itu, Jumat.

BACA JUGA: Polisi Tembak Rekan di Solok, Habiburokhman Duga Ada Unsur Pembunuhan Berencana

Habiburokhman menyebut polisi perlu mengungkap pertanyaan soal AKP Dadang diduga menjadi beking tambang ilegal yang diusut AKP Ulil.

"Jadi, dipertanyakan apakah pelaku ini membekingi tambang ilegal, sehingga ketika tambang ilegal tersebut ditindak, beliau orang ini marah, nah, ini harus diusut tuntas," kata mantan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) itu.

BACA JUGA: IPW Desak Polda Sumbar Tegas Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, Usulkan Korban Diberi Penghargaan

Habiburokhman mengatakan pada Senin (25/11) besok bakal mengunjungi Polda Sumatera Barat (Sumbar) untuk mencari tahu latar belakang kasus penembakan.

Dia bahkan menyebut Komisi III bakal memanggil Kapolda Sumbar Irjen Suharyono pada Kamis (27/11) besok untuk ditanyai persoalan penembakan.

"Hari kamis setelah pilkada, kami akan memanggil Kapolda Sumatera Barat, Kapolres Solok Selatan, dan Kadiv Propam Mabes Polri, untuk membahas masalah ini," katanya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Solok Selatan Iptu Tri Sukra Martin menyatakan AKP Dadang langsung menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat setelah peristiwa penembakan.

"Setelah menembak Kasat Reskrim, Kabag Ops dengan mobil dinasnya langsung menyerahkan diri ke Polda Sumbar," kata Tri Sukra Martin.

Peristiwa penembakan dilaporkan terjadi pada Jumat dini hari yang disebutkan berlokasi di Kantor Polres Solok Selatan.

AKP Dadang menembak rekan sejawatnya menggunakan senjata api, hingga mengenai bagian kepala korban.

Akibat penembakan, AKP Ulil mengalami luka yang amat serius dan harus dirujuk ke Kota Padang untuk mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.

Pada pukul 08.40 WIB diperoleh kabar bahwa AKP Ulil meninggal dunia di rumah sakit akibat luka yang cukup serius di bagian kepala. (ast/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler