jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga mengungkapkan bahwa partainya bakal menggelar rapat pleno untuk menentukan waktu penyelenggaraan musyawarah nasional (munas). Menurutnya, ada kemungkinan pelaksanaan Munas Golkar yang semula dijadwalkan pada Desember mendatang dimajukan menjadi sebelum pelantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober nanti.
Andi menuturkan, info yang beredar menyebut rapat pleno DPP Golkar kemungkinan akan digelar pertengahan Juli ini. “Enggak lama lagi pasti rapat dan diputuskan termasuk menentukan munasnya kapan dan di mana,” katanya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (7/7).
BACA JUGA: Yorrys Beberkan Dosa-dosa Airlangga Hartarto Saat Memimpin Golkar
Lebih lanjut Andi mengatakan, sejumlah pihak mendorong Golkar untuk memajukan jadwal pelaksanaan munas. Menurutnya, Presiden Jokowi menginginkan semua partai koalisi pengusungnya di Pilpres 2019 menyelesaikan munas ataupun kongres sebelum pemerintahan baru terbentuk.
BACA JUGA: Bang Yorrys Beber Dosa-dosa Airlangga Hartarto selama Pimpin Golkar
BACA JUGA: Tak Masalah Jika Munas Golkar Dipercepat
“Yang saya dengar begitu (Jokowi minta seluruh partai menyelesaikan munas sebelum penentuan kabinet). Tidak langsung dari Pak Jokowi, tetapi yang saya dengar begitu,” ucap Andi.
BACA JUGA: Politikus Golkar Anggap Tidak Relevan Pemulangan Rizieq jadi Syarat Rekonsiliasi Politik
Kendati demikian, kata Andi, Golkar tak serta-merta mengikuti dorongan pihak-pihak yang menginginkan partai berlambang beringin hitam itu memajukan pelaksanaan munas. Menurutnya, keputusan terakhir tetap di internal Golkar.
“Maksudnya semua yang diminta oleh pemerintah kami harus ikut, kan enggak harus juga. Itulah walaupun kami ada di pemerintahan tetap harus kritis,” tuturnya.
Menurut dia, maju atau tidaknya jadwal pelaksanaan munas Golkar tergantung pada kebutuhan dan kepentingan partai pimpinan Airlangga Hartarto itu. Andi menegaskan, Golkar tak mau memajukan pelaksanaan munas hanya karena desakan pihak luar.
BACA JUGA: Suksesi Kepemimpinan Partai – Partai Pendukung Jokowi, Hanya Golkar yang Seru?
“Apakah kami harus ikut atau tidak, kan kami sesuaikan dengan kebutuhan internal partai. Kami akan duduk bersama, tapi kalau itu terkait kepentingan internal, kami harus bicara lagi,” tandasnya.(jawapos.com/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Restu Jokowi Diakui Menjadi Penentu Sosok Ketum Golkar Mendatang
Redaktur : Tim Redaksi