Konon TKA Aniaya Pekerja Perempuan, Begini Penjelasan PT GNI

Senin, 16 Januari 2023 – 16:33 WIB
Head of Human Resources and General Affairs PT GNI Muknis Basri Assegaf angkat bicara terkait insiden unjuk rasa berujung kerusuhan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Head of Human Resources and General Affairs PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Muknis Basri Assegaf angkat bicara terkait insiden unjuk rasa berujung kerusuhan.

Menurut Muknis, pihaknya akan melakukan investigasi secara menyeluruh akibat kerusuhan di Kawasan Industri GNI, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

BACA JUGA: Dandim Sampaikan Kabar Situasi di PT GNI Pascabentrok TKA China vs Karyawan WNI

Mengutip dari laman resminya, PT GNI adalah perusahaan milik pengusaha asal China bernama Tony Zhou Yuan yang berdiri sejak 2019.

PT GNI adalah perusahaan pengolah nikel yang bersinergi dalam program hilirisasi mineral dan batu bara (Minerba).

BACA JUGA: 5 Pernyataan PT GNI soal Kericuhan di Morowali Utara, Nomor 3 Penting

Adapun kerusahan yang terjadi pada Sabtu (14/1) tersebut mengakibatkan dua korban jiwa dan membuat aktivitas perusahaan terhenti.

“Kami sangat menyayangkan insiden tersebut. Perusahaan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk melakukan investigasi atas terjadinya peristiwa tersebut," ujar Muknis dalam keterangan resmi, Senin (16/1).

Menurutnya, kejadian itu bukan saja merugikan perusahaan dan karyawan karena operasional pabrik harus terhenti melainkan merugikan masyarakat sekitar kawasan industri.

Lebih lanjut, Muknis mengungkapkan, pada Minggu (15/1) telah dilakukan pertemuan yang dihadiri Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang didampingi Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.

“Dalam pertemuan tersebut, semua pihak menyayangkan kejadian yang menimbulkan kerusakan dan merugikan banyak pihak, baik perusahaan, karyawan hingga warga sekitar pabrik yang terdampak aktivitas hariannya,” kata Muknis.

Muknis menekankan tidak benar jika terjadi penganiayaan oleh oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) terhadap tenaga kerja lokal dan kekerasan terhadap pekerja perempuan.

Sebab, penyerangan terhadap karyawan terjadi saat jam operasional pabrik berlangsung sehingga aktivitas terhenti dan menimbulkan kerusakan parah dan penjarahan di 100 mess karyawan.

Muknis juga menyampaikan sekitar enam alat berat dan kendaraan operasional milik perusahaan terbakar.

“Mereka juga menyerang TKA agar berhenti bekerja dan setelah muncul kericuhan, mereka  membakar dan menjarah mess perempuan tenaga kerja lokal, hingga menjarah mess TNI kemudian membakarnya,” ungkapnya.

Muknis mengatakan dalam rangkaian aksi tersebut Polres Morowali Utara berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku.

Atas kejadian tersebut, terdapat sekitar sembilan orang luka-luka, serta dua orang tewas (satu tenaga kerja lokal dan satu orang TKA).

Selain itu, beberapa pihak lain seperti Bupati Morut Delis Julkasson Hehi dan Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi  semua sepakat menyayangkan kerusuhan tersebut meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas pelaku-pelaku yang terlibat.

"Kami akan berkomitmen untuk mengusut tuntas serta melakukan investigasi untuk menemukan titik terang atas kasus ini,” tegas Muknis.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
GNI   TKA   industri   Nikel   Perempuan  

Terpopuler