Konsekuensi Lemahnya Diplomasi

Senin, 23 Agustus 2010 – 17:48 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menegaskan, wajib hukumnya bagi pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap warganya yang terancam hukuman mati di Malaysia"Kalau pemerintah sama sekali tidak memberikan perlindungan terhadap warganya, ini sungguh keterlaluan," kata Pramono Anung, di DPR, Senayan Jakarta, Senin (23/8).

Menurut mantan Sekjen DPP PDI-P itu, tingginya jumlah warga negara RI yang saat ini berada dalam posisi terancam hukuman mati di Malaysia, sesungguhnya konsekuensi dari lemahnya diplomasi yang diperankan oleh pemerintah Indonesia

BACA JUGA: Sakit, Kapolri Butuh Istirahat Hingga Jelang Lebaran

Hal itu bisa dilihat dari perlakuan kekerasan yang diterima oleh TKI dan pelecehan seksual yang dialami oleh TKW.

"Hingga kini belum ada pembelaan yang maksimal atau setidaknya sikap yang berpihak atau simpati terhadap nasib yang menimpa WNI yang tengah bekerja di luar negari tersebut," tegas politisi PDIP itu
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da'i Bachtiar menyebutkan, hingga kini masih ada 354 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan warga negara Indonesia (WNI) terancam hukuman mati di Malaysia.

Sebanyak 47 orang di antaranya telah divonis hukuman mati oleh pengadilan setempat dengan tuduhan terbukti melakukan berbagai tindak kejahatan

BACA JUGA: Lamban Sikapi Malaysia, DPR Panggil Menlu dan Menham

Sementara Sultan di Malaysia juga telah memberikan ampunan kepada 11 orang TKI yang sebelumnya divonis hukuman mati.

"Jadi, ini sebuah kenyataan yang sangat tidak manusiawi, disatu sisi memanfaatkan TKI sebagai salah satu sektor penghasil devisa, sementara di sisi lain pemerintah tidak mau memberikan perlindungan terhadap para TKI yang tersandung kasus hukum," pungkas Pramono Anung
(fas/jpnn)

BACA JUGA: GMPI Minta Bachtiar Chamsjah Tak Ditahan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Saksi, Ibrahim Tak Kuasa Tahan Emosi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler