Konsep Geser Bukan Gusur Mas Agus Dinilai Realistis

Selasa, 31 Januari 2017 – 17:43 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono pernah mengatakan bahwa penataan kawasan bantaran kali tidak perlu sampai menggusur rumah warga. Menurutnya, tempat tinggal warga cukup digeser sedikit.

Pernyataan Agus itu dinilai banyak pihak sebagai silat lidah belaka. Bahkan banyak yang mencibirnya sebagai gagasan yang tidak jelas.

BACA JUGA: Sandi Janjikan UMR Naik Tiap Tahun

Namun, pengamat perkotaan Stevanus J Manahampi menilai, apa yang disampaikan Agus bukan barang baru dan bisa diterapkan.

"Soal geser dan bukan gusur misalnya. Strategi ini sudah sering digunakan oleh Perumnas dalam peremajaan hunian-hunian lama yang sudah kumuh dan memerlukan peremajaan," ucap Stevanus ketika dikonfirmasi, Selasa (31/1).

BACA JUGA: Kampanye di Cengkareng, Bang Sandi Dicipok Ibu-Ibu

Bahkan, lanjutnya, Perumnas saat ini sedang menerapkan konsep tersebut di Rusun Sukaramai, Medan, Sumatera Utara. Di sana, lanjut dia, pihak Perumnas mengubah desain rusun dari empat lantai menjadi 19 lantai.

"Warga lama dapat ganti rugi unit dengan luasan yang sama dengan unit mereka sebelumnya. Selama konstruksi, mereka diberi uang kontrakan," jelas Stevanus.

BACA JUGA: Sandi Klaim OK OCE Bisa Tekan Angka Pengangguran

Menurut dia, dengan konsep tersebut, selain warga mendapatkan hunian yang layak, juga bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Dari metode pengembangan ini, tidak saja berhasil meningkatkan kualitas hunian bagi warga asli yang sudah tinggal lama di sana, tapi juga menyediakan kurang lebih 1.700 unit hunian baru," kata Stevanus.

Karenanya Steve menilai, konsep penataan kota yang diusung Agus, berfokus kepada subyek, yaitu warga kota.

"Dia nampaknya paham bahwa warga kota itu harusnya menjadi perhatian dan fokus utama, serta harus dilibatkan sebagai komponen penting dalam pembangunan dan penataan kota. Penataan kota tidak bisa melulu berorientasi pada estetika atau ekonomi. Ada aspek sosial budaya dan psikologis yang harus juga diperhatikan," tandas Stevanus. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Dilaporkan ke KPK, Taufik: Ungkap Aktornya!


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler