jpnn.com, JAKARTA - PT Tunas Inti Abadi (TIA) memperoleh kategori Silver pada ajang Corporate Sustainability Report & Pengembangan Desa Berkelanjutan (CSR & PDB) Awards 2022.
Penghargaan ini merupakan bagian dari konsistensi TIA dalam program CSR bertajuk 'Program Membangun Kemandirian Desa Binaan melalui BUMDesa'.
BACA JUGA: Menparekraf Kunjungi Desa Wisata Binaan SKK Migas-PHR, Menyampaikan Rasa Bangga
Pelaksanaan program CSR di wilayah operasional TIA di Sebamban, Kalimantan Selatan, itu telah berjalan sejak 2015.
Dadik Kiswanto, Direktur PT Tunas Inti Abadi berharap kegiatan CSR ini terus memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat, terutama untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
BACA JUGA: Desa Binaan PHE Kampar Terpilih Jadi Target Proklim 2021 DLH Pelalawan
Hal ini diharapkan bisa membangun keharmonisan hubungan antara perusahaan dan masyarakat dan turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan desa (SDGs desa).
"Dalam pemenuhan kebutuhan operasional, kami berkomitmen untuk mendorong kerjasama secara transparan dan adil melalui kemitraan dengan BUMDes," kata Dadik dalam keterangannya, Senin (27/6).
BACA JUGA: Program CSR PKT Dukung Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Apresiasi dan dukungan juga diberikan oleh PT ABM Investama Tbk. (ABM) selaku induk perusahaan dari TIA atas diraihnya penghargaan di ajang bergengsi ini.
"Upaya yang dilakukan TIA dalam mendukung pertumbuhan wilayah merupakan langkah nyata grup untuk memberikan manfaat positif," kata Andi Djajanegara, Direktur Utama ABM.
Penghargaan CSR & PDB Awards 2022 merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF).
Tercatat 64 Perusahaan berskala nasional turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini, dengan total entri sebanyak 92 program.
Selain melalui kegiatan CSR, TIA juga bersinergi dengan ABM Investama dan entitasnya untuk mendorong pencapaian SDGs, di antaranya diwujudkan melalui kegiatan seperti; penanaman bibit & konservasi mangrove.
Selain itu, rehabilitasi lahan kritis daerah aliran sungai (DAS), pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan air tawar, hingga melaksanakan pembentukan kelembagaan komunitas masyarakat untuk menunjang kemandirian dengan upaya pemberdayaan kelompok masyarakat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh