Konstruksi Infrastruktur Harus Dirancang Tahan Bencana

Selasa, 03 Oktober 2017 – 07:21 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau pembangunan Jalan tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru - Dumai. Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Indonesia yang terletak di lingkaran api yang sangat rawan terhadap bencana alam. Baik itu gempa bumi maupun gunung meletus.

Karena itu, dia menilai ketahanan infrastruktur menjadi hal penting bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia.

BACA JUGA: Rusunawa di Magelang Dilengkapi Mebel, Penyewa Tinggal Masuk

”Belum lagi ada climate change. Kita harus siapkan infrastruktur yang siap mengadopsi kondisi itu,” tuturnya kepada wartawan setelah membuka FIDIC International Infrastructure Conference di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin (2/10).

Basuki menjelaskan, selama ini, Kementerian PUPR juga sudah melakukan langkah-langkah preventif terkait dengan bencana dan dampaknya terhadap infrastruktur.

BACA JUGA: Cemindo Dukung Program Infrastruktur di Indonesia Timur

Basuki mencontohkan sabo dam yang dibangun sebelum Gunung Merapi meletus. ”Untuk Gunung Agung ini juga ada. Kita punya 87 sabo dam di sana,” terangnya.

Basuki menilai, langkah preventif harus menjadi prioritas dalam pembangunan infrastruktur. Hal tersebut dibenarkan Presiden FIDIC Lee Jae-wan.

BACA JUGA: Saham Emiten Infrastruktur yang Layak Dikoleksi

Menurutnya, langkah preventif menjadi begitu penting dalam penanganan bencana.

Banyak negara melaksanakan pembangunan infrastruktur, namun kurang memberikan hasil yang maksimal karena kurang memerhatikan aspek ketahanan infrastruktur.

Menurutnya, konsultan pembangunan harus memastikan standar desain dan konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan perawatan benar-benar kuat dan teruji dalam menghadapi situasi kritis, seperti bencana alam.

”Harus dari awal. Persiapan, preventif, mitigasi, adaptasi. Bukan hanya langkah restrukturisasinya,” ujarnya.

Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan teknologi-teknologi infrastruktur tahan bencana.

Ada yang berupa sistem, seperti sistem pembangunan gedung dan jembatan. Ada juga yang berupa fisik. ”Seperti rumah tahan gempa. Baik yang tapak, maupun yang bertingkat,” kata Danis.

Menurutnya, bangunan-bangunan yang baru dibangun sudah mengadopsi sistem tahan bencana tersebut. Baik itu gedung modular maupun jembatan.

”Ada juga peraturan yang mengatur gedung dan jembatan tahan gempa . ini merupakan bentuk mitigasi terhadap risiko bencana,” ungkapnya. (and)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Krakatau Steel Tertolong Tol Jakarta–Cikampek


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler