jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima Surat Kepercayaan dari 13 Duta Besar Luar Biasa (LBBP). Penyerahan ini menandai dimulainya penugasan resmi para dubes di Indonesia. Salah satu yang diterima adaah surat dari Duta Besar LBBP Designate Non Resident Republik Demokratik Federal Nepal untuk Republik Indonesia, Niranjan Man Singh Basnyat.
Niranjan mengatakan, tugas pertama yang dilakukan yaitu mengangkat Konsul Jenderal di Indonesia. Konsul tersebut bertanggungjawab untuk memfasilitasi masalah perdagangan, pendidikan serta memfasilitasi masyarakat Nepal yang ada di Indonesia.
BACA JUGA: Yuk Mengintip Cara WhatsApp Mencari Uang
"Berdasarkan kesepakatan Wina (Konvensi Wina tahun 1963), bahwa negara yang tidak memiliki Duta Besar maka mereka boleh menunjuk Konsul untuk negaranya. Konsul itu akan bertanggungjawab untuk memfasilitasi kunjungan antar kedua negara, baik dari Indonesia ke Nepal maupun sebaliknya," kata Niranjan di Jakarta, Jumat (5/2).
Niranjan menjelaskan, seorang Konsul Jenderal tidak akan mendapat gaji dari negara Nepal. Tetapi dia akan mewakili Nepal dari berbagai hal termasuk untuk hubungan diplomatik.
BACA JUGA: Surat Edaran Pengusiran Ahmadiyah dari Bangka Tak Berlaku
Kemudian, ada juga suatu keuntungan bagi seorang Konsul yaitu dia bisa berada di komunitas diplomat Jakarta dan juga mempunyai perlindungan sebagai seorang diplomat, serta menggunakan plat nomor kendaraan diplomat.
Kata Niranjan, konsul juga memiliki tanggungjawab penuh dan bertugas seperti kedutaan besar. “Jadi karena saya berkantor pusat di Kuala Lumpur maka Konsul akan bertugas sesuai dengan arahan Duta Besar di Nepal," ujar Niranjan.
BACA JUGA: Yayasan Ini Dibentuk untuk Lindungi Hutan Tropis di Indonesia
Dia mengaku sudah memilih seseorang untuk didaulat menjadi Konsul Jenderal, yaitu Belly Saputra Datuk Janosati. Belly merupakan pengusaha properti asal Indonesia yang berasal dari Muara Labuh, Solok Selatan, Sumatera Barat. Belly memiliki perusahaan Riyadh Group Indonesia, perusahaan yang mengembangkan proyek properti di Padang dan Batam.
"Kami akan mengurusnya proses pengangkatannya terlebih dahulu di Kedutaan Besar di Nepal," imbuh Niranjan.
Niranjan mengatakan, sebagai seorang Duta Besar untuk Indonesia di Nepal, dia ingin membuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Nepal menjadi erat, salah satunya menyediakan penerbangan langsung dari Indonesia menuju Nepal.
Menurutnya, jika ada penerbangan langsung dari Nepal ke Indonesia maka akan banyak orang Nepal yang mengunjungi Indonesia.
"Di Malaysia setiap harinya ada 4 kali penerbangan ke Nepal. Maka dengan adanya penerbangan langsung dari Nepal ke Indonesia maka akan memungkinkan masyarakat Nepal datang ke Indonesia. Saya berharap masyarakat Nepal bisa berkunjung ke Indonesia karena Indonesia negara yang memiliki tempat-tempat indah, ada Bali, tempat seperti Mahabarata yang merupakan tempat bagi umat Hindu," ucap Niranjan.
Dalam kesempatan itu, Niranjan juga meminta pemerintah Indonesia untuk membangun Kedutaan di Nepal. Sebenarnya pada tahun 1960, Indonesia memiliki kedutaan besar di Nepal. Tapi umurnya hanya sampai 1967, sebab harus dipindahka ke Bangladesh.
Sehingga akan sangat kesulitan jika ingin berhubungan dengan Indonesia. (rmn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Menteri Yuddy, Akuntabilitas Kinerja Bukti Nyata Revolusi Mental
Redaktur : Tim Redaksi