jpnn.com - JAKARTA--Demi melindungi hutan tropis di Indonesia, Asia Pulp & Paper (APP) membentuk yayasan baru, Belantara. Menurut Kepala Dewan Pengawas Yayasan Belantara Marzuki Usman, Yayasan Belantara akan bekerja sama dengan berbagai komunitas, masyarakat umum, pemerintah dan pelaku usaha, untuk memastikan tercapainya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan komunitas lokal, dan pelestarian lingkungan.
Dewan Penasihat yang baru terbentuk merupakan gabungan dari para tenaga ahli dari sektor-sektor pemerintahan, lembaga nonprofit dan swasta dari berbagai negara.
BACA JUGA: Kata Menteri Yuddy, Akuntabilitas Kinerja Bukti Nyata Revolusi Mental
"Tugas Yayasan Belantara juga meliputi peremajaan hutan alam dan perlindungan satwa langka, serta berbagai penelitian untuk pengelolaan lanskap berkelanjutan yang lebih baik," ujar Marzuki, Jumat (5/1).
Dia menambahkan, Yayasan Belantara akan mendukung pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi setempat, terutama di daerah-daerah yang sangat bergantung pada kekayaan alam.
BACA JUGA: Lolos dari Jumat Keramat, RJ Lino Siap Dipanggil Lagi
Yayasan Belantara beserta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yapeka, APP, dan rekan-rekan kerja lainnya telah merampungkan rancangan utama untuk pelestarian alam sebagai panduan dalam menerapkan proyek-proyek kerjanya.
"Berdasarkan masukan dari para pemangku kepentingan yang terkait, telah dipilih sepuluh lanskap prioritas di Indonesia, yang merupakan area usaha kehutanan komersil yang dikelola APP serta para pemasoknya," ujarnya.
BACA JUGA: Hahaha, Jokowi Melucu di Mukernas PKB
Kesepuluh lanskap ini terdiri dari beraneka ragam ekosistem dan mayoritasnya berupa rawa-rawa, termasuk hutan bakau, hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar, serta hutan tropis dataran rendah dan padang rumput. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seru! Jaksa Agung Isyaratkan Segera Periksa Hary Tanoe
Redaktur : Tim Redaksi