Konsultan Bisnis Ini Ingin Wujudkan Indonesia Bebas Riba

Jumat, 25 Januari 2019 – 21:21 WIB
Maxmillian Winardi dan Andy F Noya. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Konsultan bisnis dan founder Maxwin Organization Maxmillian Winardi mengatakan, sistem riba merugikan bagi masyarakat.

Di mana pihak peminjam harus melebihkan jumlah pinjaman atau memberi bunga saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok.

BACA JUGA: Para Nasabah Pemegang Polis JS Saving Plan Diminta Tetap Tenang

Dalam hal ini, Maxwin Organization mengaku mempunyai program revolusioner untuk mewujudkan Indonesia bebas riba. Program yang digagas itu akan mengganti bisnis perbankan yang selama ini tidak bisa terlepas dari sistem riba.

“Membebaskan Indonesia bebas riba itu tidak mudah. Tetapi kita yakin bisa menghentikan praktik riba dan menggantinya dengan sistem yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia,” kata Max dalam siaran tertulisnya, Jumat (25/1).

BACA JUGA: Utang Segudang, Garuda Indonesia Terancam Tumbang

Menurut Max, konsep pendanaan yang terjadi saat ini di Indonesia terbagi dua yakni borrowing seperti di bank dan Investment Sharing Economy.

“Sistem sharing investment itu diterapkan pada organisasinya yang berafiliasi dengan BeliBisnis.com Group. Ekonomi Indonesia masih dibangun dengan kolateral dan ini riba, kalau kita ganti dengan sharing investment, ini bisa kaya," jelas Max.

BACA JUGA: Wakil Rektor IPB Apresiasi Mentan Amran Jaga Inflasi Sektor Pangan

Max kemudian mencontohkan para pemilik Tokopedia, Bukalapak, dan GOJEK yang masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia tersebut memanfaatkan sistem sharing Investment.

Dengan sistem ini, lanjut Max, akan mengubah budaya ekonomi di Indonesia lebih maju. Sebab mereka dituntut agar berpikir bagaimana caranya membuat satu investasi dalam lima tahun bisa menjadi sepuluh.

Dia juga menambahkan, organisasinya siap mendanai segala jenis wirausaha, kecuali bisnis properti. Bahkan dia mengaku siap mendanai hingga triliunan rupiah. 

"Perusahan kami sudah tiga tahun dan sudah banyak perusahaan yang kami danai," pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap – siap, Ada 200 Ribu Rumah Harga per Unit Rp 200 Juta


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler