Siap – siap, Ada 200 Ribu Rumah Harga per Unit Rp 200 Juta

Jumat, 25 Januari 2019 – 05:15 WIB
Ilustrasi perumahan. Foto: Toni Suhartono/Indopos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Realestat Indonesia (REI) menargetkan bisa membangun 430.000 unit rumah pada 2019. Angka tersebut terdiri atas 230.000 unit rumah bersubsidi dan 200.000 unit rumah komersial dengan harga Rp 200 juta hingga Rp 300 juta per unit.

Jika tak ada gangguan ekonomi, REI optimistis target tersebut dapat tercapai. ”Terlebih melihat kebutuhan masyarakat yang besar di kedua segmen,” ujar Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata di Jakarta, Rabu (23/1).

BACA JUGA: REI Siap Bangun Hunian Rp 200 Jutaan

Eman –sapaan Soelaeman Soemawinata– mengatakan, ada beberapa terobosan yang masih perlu dilakukan pemerintah guna memastikan pembangunan rumah berjalan optimal.

Pertama, keringanan pajak untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). ”REI mengusulkan relaksasi di bidang perpajakan bagi rumah MBR,” tambah Eman.

BACA JUGA: 4 Hal Harus Anda Ketahui sebelum Tawar - Menawar Rumah

Relaksasi yang dimaksud, misalnya rumah-rumah yang dijual maksimal 20 persen di atas batasan harga jual rumah subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), tidak perlu dikenakan PPN 10 persen. Namun cukup dikenakan atas selisih terhadap harga jual rumah yang ditentukan.

Kedua, lanjut dia, mempercepat penyediaan rumah bagi ASN maupun prajurit TNI/Polri. Dalam dua tahun terakhir, REI sudah menjalin kerja sama dengan Taspen, Jamkrindo, Kementerian Pertahanan, dan Korpri.

BACA JUGA: Pemerintah Didesak Segera Tetapkan Harga Rumah Subsidi

Itu sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat penyediaan rumah bagi ASN dan TNI/Polri. ”Kami berharap ada terobosan kebijakan pemerintah yang membuat REI bergerak lebih cepat lagi untuk menyediakan rumah bagi para abdi negeri,” ujarnya.

Eman mengungkapkan, jumlah rumah yang terbangun sepanjang 2018 belum termasuk rumah komersial di segmen menengah atas di Jabodetabek dan kota-kota besar di seluruh Indonesia yang mayoritas memang dibangun anggota REI.

Dia mengakui, pendataan rumah-rumah komersial (nonsubsidi), terutama di daerah, memang mengalami kendala karena pengembang tidak memberikan laporan pembangunan kepada Sekretariat DPP REI.

Meski begitu, angka 394.686 unit rumah terbangun pada 2018 itu saja sudah menunjukkan kontribusi REI hampir mencapai 40 persen dari realisasi keseluruhan Program Sejuta Rumah yang dilaporkan Kementerian PUPR sebanyak 1.132.621 unit.

Pemerintah sebenarnya sudah melakukan banyak terobosan untuk mendorong pembangunan rumah bersubsidi. Namun, masih banyak persoalan di lapangan yang menghambat pasokan rumah rakyat, terutama kendala perizinan dan ketersediaan lahan di daerah.

Meski pemerintah pusat sudah menerbitkan sejumlah regulasi untuk penyederhanaan dan kemudahan perizinan seperti PP 64 tahun 2016, diakui kondisi di mayoritas daerah belum banyak berubah. (agf/c25/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... REI Usul Harga Rumah Subsidi Jadi Rp 150 Juta


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler