Konsumen Pengguna OOH di Jateng dan DIY Berpotensi Menjangkau Market Besar

Selasa, 28 Februari 2023 – 15:38 WIB
Putranti Laksitareni, Direktur Media & Investment Wicaksana Indonesia. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Neilsen Indonesia pada semester 1 di tahun 2022 mencatatkan jumlah belanja iklan di berbagai media mencapai Rp 135 triliun.

Putranti Laksitareni, Direktur Media dan Investmen dari Wicaksana Indonesia mengungkapkan berbagai data penting untuk pengiklan.

BACA JUGA: BPP–P3I Siap Usut Iklan Mengandung Unsur Persaingan Usaha

Wicaksana Indonesia merupakan perusahaan periklanan dari Jawa Tengah (Jateng), dan telah beroperasi selama 30 tahun.

Menurut Putranti, ada banyak data menarik yang kami olah untuk menjangkau market lebih besar.

BACA JUGA: Tingkatkan Pendapatan, Twitter Buka Kembali Izin Iklan Politik

Ini dilihat dari banyaknya investasi baru di Jawa Tengah, seperti pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Selain itu, infrastruktur yang semakin terkoneksimelalui pembangunan jalan tol yang menghubungkan wilayah barat dan timur," ujar Putranti dalam keterangannya, Selasa (28/2).

BACA JUGA: 6 Peristiwa Sepanjang 2022 yang Memengaruhi Industri Iklan Digital

Data-data yang dimaksudkan cukup beragam dan bisa mengungkapkan alasan pengiklan wajib memperhitungkan Jateng, sebagai area potensial untuk digarap.

Laporan Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah dalam forum Central Java Investmen Business Forum (CJIBF) November 2022, menyebutkan nilai realisasi investasi yang positif dan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah naik sebesar 5,66%.

Ditambah dengan hasil laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan jika rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan Rp 1,26 juta per bulan untuk konsumsi baik makanan dan non makanan.

Kabar baiknya, wilayah provinsi Jawa Tengah punya pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya yaitu sebesar 0.31% pada kuartal III-2021 untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Jumlah penduduk di Jawa Tengah dan DIY hampir capai 40 juta lalu didukung dengan karakter yang njawani dan masih menyukai hal yang konvensional dan tradisional membuat layanan promosi melalui media out of home (OOH), seperti billboard dan baliho bisa meraih market lebih besar.

"Hingga saat ini media luar ruang masih jadi media promosi pilihan di tengah tempuran iklan digital. Terbukti, Kota Semarang memiliki megatron 3D terbesar di saat kota Surabaya belum memilikinya,” ungkap Putranti. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler