Konsumsi Konten Glance Meningkat Drastis Selama Pandemi

Kamis, 16 September 2021 – 10:07 WIB
President & COO Glance dan Co-Founder InMobi Group Piyush Shah. Foto: dokumen pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Glance, platform content berbasis lock screen terbesar di Asia Tenggara mengalami peningkatan signifikan dalam konsumsi konten selama pandemi Covid-19.

President & COO Glance dan Co-Founder InMobi Group Piyush Shah mengatakan salah satu perubahan adalah soal durasi yang dihabiskan oleh penggunjung untuk mengakses lock screen. Dia mengaku platform tersebut mengalami lonjakan dua kali lipat.

BACA JUGA: Kontes Video Kesehatan Ini Hasilkan 180 Konten Digital

"Semenjak pandemi, pengguna lebih banyak menggunakan ponsel mereka karena hampir semua kegiatan sekarang beralih ke online,” ujar Piyush dalam siaran persnya, Rabu (15/9).

Piyush menambahkan konten seputar keadaan terkini pandemi Covid-19 menjadi yang banyak dicari secara global.

BACA JUGA: KPI Pusat Pastikan Tetap Mengawasi Konten Siaran 24 Jam Selama Darurat Covid-19

“Selama gelombang pertama dan kedua pandemi, Glance terus meningkatkan suplai konten terkait informasi terbaru Covid-19, perkembangan vaksin, infografik do & don’t dan masih banyak konten lainnya,” ujarnya.

Berdasarkan data Glance, pengguna dari Indonesia sangat tertarik dengan konten seputar hiburan, olahraga, berita terkini, travel, teknologi, alam dan kecantikan.

BACA JUGA: Kominfo Beri Pengarahan Pranata Humas Untuk Membuat Konten yang Informatif

Salah satu konten hiburan yang paling banyak diakses pengguna Indonesia, kata Piyush adalah K-POP dan casual gaming.

Dia menjelaskan platform tersebut mengandalkan teknologi artificial intelligence (AI) dan Machine Learning.

Menurut dia, Glance konsisten menampilkan konten lokal yang sedang trending dan dipersonalisasi dalam bentuk gambar dinamis dan menarik pada lock screen ponsel.

Berkat teknologi itu membuat Glance memiliki 25 juta pengguna aktif yang tersebar di Asia Tenggara.

Pasar Asia, lanjut dia, jumlah pengguna terbanyak berasal dari Indonesia sebesar 12 – 14 juta.

Itu sebabnya Glance menyediakan konten berbasis bahasa lokal Bahasa Indonesia kepada pengguna smartphone di tanah air itu.

Selain Bahasa Indonesia, Glance tersedia dalam fitur pre-loaded dan berbagai bahasa seperti Inggris, Thailand, Tamil dan Hindi.

Sebagai pasar terbesar di kawasan Asia tenggara, Indonesia menjadi salah satu fokus Glance untuk membesarkan bisnisnya.

Oleh karena itu, pengembangan produk untuk pasar Indonesia akan terus dilakukan.

“Kami menambahkan cerita dan highlights pada Glance Experience bagi pengguna di Indonesia. Kami akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti content creator, influencer dan Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk meningkatkan pertumbuhan,” jelas Piyush.

Tidak hanya Indonesia, Piyush berencana meningkatkan pertumbuhan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara.

Fokus dan tujuan utama di Asia Tenggara adalah meningkatkan basis pengguna, sekaligus memperkenalkan perkembangan produk dan fitur yang menarik.

Glance sendiri sudah hadir di Indonesia dan Thailand dengan Bahasa lokal sehingga memudahkan bagi pengguna.

Ke depan Piyush akan memperluas pasarnya di kawasan Asia Tenggara dengan memperkenalkan konten bahasa lokal masing-masing negara seperti Filipina, Melayu, Vietnam, Nepal, dan Sinhala. (ddy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler