Konsumsi Listrik 4 Pusat Perbelanjaan di Jakarta Menurun

Rabu, 20 September 2017 – 10:47 WIB
Ilustrasi Grand Indonesia. Foto: Grand Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Direktur PLN Ahmad Rofik mengatakan, ada empat pusat perbelanjaan di Jakarta yang mengalami penurunan konsumsi listrik terbesar.

Yakni, Grand Indonesia, Gandaria City, Senayan City, dan Glodok.

BACA JUGA: 11 Produsen Listrik EBT Akhirnya Teken PPA

Berdasar riset, rata-rata penurunan konsumsi listrik mencapai 13 persen.

Rofik menjelaskan, penjualan listrik kepada pusat perbelanjaan atau yang termasuk kategori pelanggan bisnis hanya tumbuh tipis hingga semester pertama tahun ini.

BACA JUGA: PLN Batam Tak Mampu Tutupi Biaya Operasional, Begini Jadinya

PLN mencatat penjualan listrik kepada pelanggan bisnis hanya tumbuh 2,52 persen.

”Salah satu faktornya adalah perilaku konsumen dalam berbelanja yang mulai bergeser ke e-commerce ataupun online shopping. Akibatnya, kios, toko, hingga mal sepi pengunjung,’’ ujarnya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta kemarin (19/9).

BACA JUGA: Modus Baru Penipuan Perempuan Mengaku Pegawai PLN

Selain karena disrupsi atau munculnya industri atau teknologi baru yang menggantikan kebutuhan dan peran teknologi lainnya, penurunan konsumsi listrik disebabkan suhu rata-rata di kota besar lebih rendah.

Akibatnya, pemakaian penyejuk udara di kantor dan pusat perbelanjaan semakin minim.

Penurunan penjualan listrik sebenarnya tidak hanya terjadi pada golongan bisnis, tetapi juga golongan rumah tangga dan industri.

Penurunan penjualan listrik untuk golongan rumah tangga tercatat 0,25 persen dari tahun sebelumnya.

Untuk pelangan R1/ kurang dari 300 VA yang sensitif terhadap tarif listrik, penurunan daya beli dan kenaikan biaya listrik berdampak pada upaya penghematan.

”Sekarang rumah tangga pakai lampu LED. Kalau pelanggan 1.300 mw memakai LED, ada potensi pengurangan beban 59.371 kWh per bulan,’’ jelas Rofik.

Untuk pelanggan industri, lanjut dia, sebenarnya penjualan listrik masih tumbuh 2,2 persen.

Namun, kini semakin banyak industri yang membangun pembangkit listrik sendiri dan paralel dengan pembangkit PLN.

Dengan maraknya hal itu, potensi pelanggan untuk mengurangi konsumsi listrik PLN per bulan sekitar 188.215.099 kWh.

”Beberapa pelanggan indusri migrasi menjadi pelanggan dengan daya lebih rendah. Hal itu disebabkan kendala produksi/pasar,’’ ujarnya.

Selain itu, pertumbuhan impor barang jadi dan setengah jadi hingga Mei 2017 (yoy) tumbuh 15,6 persen.

Karena itu, industri dalam negeri mengalami tekanan produk dari luar negeri yang mengakibatkan turunnya konsumsi tenaga listrik. (dee/c21/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Jamin Tarif Listrik Tak Naik


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler