Kontainer Tertahan di Yos Sudarso

Dampak Amblesnya Jalan RE Martadinata

Selasa, 21 September 2010 – 08:03 WIB

JAKARTA -- Ambrolnya jalur ekonomi Jalan RE Martadinata Kamis (16/9) lalu berdampak pada pendistribusian barang yang akan dikirim melalui Pelabuhan Tanjung PriokTruk-truk kontainer bermuatan barang ekspor mengalami stagnasi di sepanjang Jalan Yos Sudarso hingga 5 kilometer

BACA JUGA: Bang Foke Ingatkan Ancaman Banjir

Kepadatan jalur ini diperkirakan akan semakin meningkat hingga empat hari mendatang. 

Pantauan INDOPOS (grup JPNN) sepanjang siang kemarin (20/9), kemacetan terjadi di beberapa ruas jalan seperti putaran Plumpang dan Kelapa Gading
Bukan itu saja, kepadatan serupa juga merembes ke jalur-jalur arteri lainnya

BACA JUGA: Anak Buah Didakwa Menyuap, Walikota Bekasi Ikut Terseret

Ini diperparah oleh angkutan umum jenis mikrolet yang sering kali ngetem di perempatan jalan dan pusat perbelanjaan, seperti tampak di depan Mal Sunter


Jalan Danau Sunter Barat juga belum begitu padat bahkan jumlah kendaraan yang melintas kawasan ini masih sangat jarang seperti hari sebelumnya

BACA JUGA: Pesawat Latih KONI Jatuh di Pondok Cabe

Sampai ke sekitar Jalan Danau Sunter Selatan, di sekitar kawasan ini belum terlihat kemacetan yang cukup luas meskipun sudah memasuki hari pertama sekolahSelain itu, sejumlah kontainer yang melintas juga dapat dihutung dengan jari meskipun jalur ini merupakan jalan alternatif kendaraan berat.

Dampak penutupan jalan baru terasa terhadap arus jalan keluar masuknya kendaraan berat berjenis kontainer turut berdampak pada aktivitas pelabuhanKeterlambatan arus keluar masuk barang ke kawasan perekonomian terbesar di ibu kota tersebut terjadi akibat bertambah panjangnya perjalananTidak hanya itu, jumlah kendaraan dari dan menuju pelabuhan juga menumpuk sehingga memperlambat laju kendaraan.

Menurut Hambar Wiyadi, Asisten Manajer Pelayanan Publik dan Humas PT Pelindo II kepadatan sudah terlihat dari sebelum masuk pelabuhanNamun, hal inipun belum meluas karena aktivitas pelabuhan masih dalam masa reses usai lebaran selama tiga atau empat hari ke depan’’Yang pasti, pada hari-hari itu kami perkirakan akan semakin padat terutama sejumlah kendaraan kontainer,’’ katanya ketika dihubungi INDOPOS, kemarin (20/9).

Arus keluar masuk kendaraan berat yang melintasi kawasan pelabuhan ini paling banyak melewati jalur Cakung-Cilincing (Cacing) sebanyak 60 persenSedangkan sisanya terdapat di Jalan Yos Sudarso yang mencapai 20 persen serta RE Martadinata (20 persen), diperkirakan akan menyebabkan penumpukan di jalur tersebut’’Akitivitas di pelabuhan cukup padat, terutama menjelang sore hari,’’ ungkapnya.

Pelabuhan Tanjung Priok, terangnya, melayani sekitar 70 unit kapal yang terdiri 16 kapal kontainer atau peti kemas dan 54 merupakan kapal CargoKemudian, kontainer yang keluar masuk kawasan pelabuhan sekitar 7.000 unit per hariJika kepadatan dalam rentang waktu tersebut tidak segera teratasi, maka ia memperkirakan akan memberikan kemacetan yang cukup panjang’’Sebisa mungkin segera di antisipasi terutama jumlah pengangkut barang dan jasa menuju dan ke pelabuhan,’’ lanjutnya.

Kepada seluruh klien yang menggunakan jasa pelabuhan, dirinya meminta kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk memantau kinerjanyaTerutama pada jam-jam tertentu guna menghindari kerugian yang cukup besar karena kemacetan yang cukup panjang akibat penutupan ruas Jalan RE Martadinata’’Saya sarankan agar perusahaan ini melakukan pekerjaannya mulai pukul 21.00 WIB hingga pagi hari untuk menghindari kemacetan,’’ ujarnya.

Hal ini juga membuat beberapa pengguna angkutan umum terpaksa berjalan kaki sekitar ratusan kilometer hanya untuk mencari kendaraan umumMereka mengaku mengalami kerugian dalam hal waktu karena harus sampai ke lokasi kerja tepat waktu sehingga terpaksa memotong jalan yang ditutup’’Jauh juga mas, tapi terpaksa karena cuma lewat sini paling dekat, kalau ke terminal (Tanjung Priok, red) jalannya jauh,’’ ungkap Rina, 29, warga setempat.

Selain itu, dampak paling besar dirasakan oleh supir Mikrolet M 15 jurusan Tanjung Priok-Kota karena harus memutar lebih jauhTidak hanya itu, trayek yang dilaluinya juga bersinggunganh dengan trayek milik kendaraan lain misalnya M 04 jurusan Sunter-Tanjung Priok sehingga sempat menimbulkan ketegangan’’Lumayan mas, dari yang tadinya sampai delapan rit kini cuma dapat enam atau lima rit saja,’’ beber Wiyoto, supir M 15.

Agar memperpendek jalur, para supir mikrolet ini terpaksa melintasi jalan tol pelabuhan untuk menghindari penutupan jalanSebelum masuk ke gerbang tol, mereka biasanya meminta pengertian kepada sejumlah penumpang untuk sukarela merogoh koceknya dari yang hanya Rp 3 ribu menjadi Rp 5 ribu sekali jalan’’Untungnya mereka mau mengerti pak, tapi ada juga yang tidak mau, kalau seperti itu terpaksa lewat sunter juga,’’ jelasnya.

Melihat hal tersebut, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono bersama Dinas Perhubungan Jakarta Utara melakukan negosiasi trayek yang digunakan sementaraSehingga, persinggungan trayek yang terjadi tidak merugikan angkutan umum lain yang sudah lama melintasi jalur tersebut’’Sekarang ini sudah dilakukan negosiasi, memang ada penambahan beban ongkos pada penumpang tapi saya mengerti itu untuk mengurangi beban mereka,’’ katanya.

Negosiasi tersebut tidak hanya untuk memberikan penjelasan persinggungan trayek yang terjadi saja tapi juga pemberian kompensasi untuk memberikan keringananSehingga, pengemudi yang melalui jalur tesebut dari yang tepaksa memutar melalui jalur atrenatif maupun melintasi tol pelabuhan tidak merasa keberatan’’Seperti yang kita tahu, ini kan musibah yang disebabkan oleh alam, saya harap semua bisa mengerti,’’ tambahnya.

Terhadap sejumlah kendaraan berat termasuk kendaraan pribadi, lanjut Walikota, diharapkan mereka dapat melalui tol pelabuhan agar tidak menambah kepadatan ruas jalan di sekitar Sunter Pademangan’’Kami sudah mengarahkan kepada sejumlah kendaraan roda empat ke atas untuk dapat melalui jalan tol, kalau tidak tetap melintas di kawasan Sunter karena memang itu jalan satu-satunya ke Pelabuhan,’’ pungkasnya(mom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Terakhir Liburan, Masjid Kubah Emas Padat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler