Konten Mak-mak Mandi di Lumpur yang Viral di TikTok Berbuntut Panjang

Rabu, 18 Januari 2023 – 22:12 WIB
Petugas kepolisian menginterogasi salah seorang warga di lokasi pembuatan konten TikTok mak-mak mandi di lumpur, di wilayah Lombok Tengah, NTB, Selasa (17/1/2023). (ANTARA/HO-Polda NTB).

jpnn.com - MATARAM - Konten mak-mak mandi di lumpur yang viral di media sosial TikTok, berbuntut panjang.

Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) menelusuri pembuatan video dan pemilik akun TikTok @intan_komalasari92 yang mengunggah adegan tersebut.

BACA JUGA: Ada Tukang Ojek Jahat Banget, Cabuli Bocah, Ketahuan karena Kontennya di Internet

"Hasil penelusuran anggota Subdit Siber Polda NTB menemukan pemilik akun TikTok berdomisili di Desa Setangor, Lombok Tengah," ujar Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto dalam keterangannya di Mataram, Rabu (18/1).

Artanto menyampaikan pemilik akun tersebut merupakan pasangan suami istri berinisial SAH dan IK.

BACA JUGA: TikTok, Youtube, Facebook, Instagram dkk Dinilai Telah Merusak Mental Remaja

"Kemudian tiga orang yang pernah tampil pada siaran langsung akun TikTok dengan konten mandi di lumpur itu berinisial LS (49), IR (54), dan HRT (43)," ucapnya.

Kombes Artanto mengatakan ketiga orang yang tampil dalam siaran langsung di akun tersebut masih memiliki hubungan keluarga dengan pemilik akun.

BACA JUGA: Dokter Cantik Ini Beber 6 Efek Negatif TikTok Bagi Generasi Muda

"Ada juga beberapa orang lain yang tampil di konten itu merupakan tetangga dari pemilik akun," katanya.

Berdasarkan hasil klarifikasi dari sejumlah warga bahwa orang-orang yang tampil di akun tersebut tidak ada yang bersifat pemaksaan.

"Tujuannya, hanya untuk mendapatkan keuntungan dari gift yang diberikan penonton dengan kesepakatan bagi hasil dengan pengelola akun," katanya.

Meski demikian, Artanto menyatakan tim siber akan tetap memproses persoalan tersebut dengan melakukan penyelidikan.

"Dikhawatirkan tampilan konten demikian dapat menimbulkan kegaduhan dan salah persepsi dari warga yang berpotensi dapat mengganggu kamtibmas," tuturnya.

Artanto lantas meminta masyarakat lebih cerdas dan edukatif dalam menggunakan media sosial. (Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler