Ada Tukang Ojek Jahat Banget, Cabuli Bocah, Ketahuan karena Kontennya di Internet

Rabu, 11 Januari 2023 – 13:56 WIB
Jajaran Ditresksimrus Polda Sumsel menggelar jumpa pers tentang kasus pencabulan dan pembuatan konten pornografi anak, Rabu (11/1). Foto: Cuci Hati/jpnn.com

jpnn.com, PALEMBANG - Jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Selatan atau Polda Sumsel menangkap pria berinisial BH (47) yang diduga melakukan pencabulan  terhadap anak berusia 7 tahun.

Pria paruh baya itu juga diduga membuat video dan foto anak yang tak lain tetangganya untuk konten pornografi di dunia maya.

BACA JUGA: Kasus Pencabulan Anak oleh Guru Rebana di Batang, Jumlah Korbannya, Ya Tuhan

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel Kombes M Barly Ramadhany mengungkapkan BH merupakan warga Kelurahan Gunung Gajah, Kabupaten Lahat, Sumsel.

Tersangka pencabulan yang berprofesi sebagai tukang ojek itu ditangkap di rumahnya pada Senin lalu (9/1).

BACA JUGA: Dijerat Pasal Berlapis, Pelaku Pencabulan Anak di Kapuas Hulu Terancam Hukuman Berat

Menurut Barly, kasus pencabulan itu bermula saat korban mau buang air kecil di rumah pelaku. Memang korban dan pelaku bertetangga.

"Korban lantas membuka celana dalam di depan pelaku. Dari sanalah pelaku mempunyai hasrat untuk melakukan perbuatan mesum tersebut," kata Barly dalam jumpa pers di Polda Sumsel, Rabu (11/1).

BACA JUGA: Kiai FM Diduga Mencabuli Sejumlah Santriwati di Jember, Polisi Bergerak

Perwira menengah Polda Sumsel itu menjelaskan pelaku bergaya murah hati kepada korban. BH kerap membeli jajanan untuk korban.

Selain itu, BH juga kerap mengajak korban menonton film di kamar pribadinya. Di situlah pelaku beraksi. 

"Tersangka meraba-raba tubuh korban, serta mengambil video dan foto kemaluan korban," tutur Barly.

Pelaku melakukan tindak pidana asusila itu sejak September 2020. Aksi bejatnya terhadap korban yang masih belia baru berhenti pada Desember 2022.

Ternyata konten buatan BH itu menjadi temuan National Center For Missing and Exploited Children (NCMEC) yanb bermarkas di Amerika Serikat (AS).

NCMEC melaporkan temuannya itu ke Bareskrim Polri. Selanjutnya, Bareskrim Polri menyampaikan informasi itu ke Ditreskrimsus Polda Sumsel.

Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel pun melakukan patroli di dunia maya. Akhirnya, polisi memperoleh identitas dan lokasi BH.

"Kami melakukan penangkapan pelaku yang berada di rumahnya," kata Barly.

Kini, BH dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), UU Pornografi, dan UU Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya ialah penjara selama enam tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.(mcr35/jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kata Bu Retno soal Kasus Kiai FM Diduga Mencabuli Santriwati


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler