jpnn.com - jpnn.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merevisi target kinerja 2017.
Revisi dilakukan lantaran produsen beton precast dan readymix itu berhasil membukukan nilai kontrak baru yang melampaui target 2016.
BACA JUGA: Cantrang Dilarang, Pabrik Kekurangan Bahan Baku Ikan
Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana mengatakan, nilai kontrak baru yang diperoleh pada 2016 mencapai Rp 12,2 triliun.
”Realisasi tersebut setara dengan 154 persen dari target pada tahun lalu Rp 7,9 triliun,” ujarnya.
BACA JUGA: Pasokan Pupuk Melebihi Standar Kementan
Awalnya, WSBP menargetkan nilai kontrak anyar tahun ini Rp 12,3 triliun. Pendapatan perseroan tahun ini ditargetkan Rp 7,71 triliun.
Laba bersih diproyeksikan mencapai Rp 1,13 triliun.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Pertimbangkan Larangan Iklan Rokok
”Kami menargetkan pendapatan dan laba bersih tahun ini meningkat empat persen dan 13 persen dari target awal perseroan,” terangnya.
Pendapatan perseroan pada tahun lalu mencapai Rp 4,7 triliun. Laba bersih WSBP pada 2016 memperoleh Rp 620 miliar.
Kontrak WSBP selama ini mayoritas diperoleh dari sinergi grup Waskita.
Di antaranya, proyek jalan tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu, jalan tol Cimanggis–Cibitung, jalan tol Bogor–Ciawi–Sukabumi.
Selain itu, masih ada proyek jalan tol Pasuruan–Probolinggo, jalan tol Pemalang–Batang, jalan tol Batang–Semarang, LRT Palembang, jalan tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar, jalan tol Kayu Agung–Palembang–Betung, jalan tol Bogor–Ciawi–Sukabumi, jalan tol Terbanggi Besar–Kayu Agung serta jalan tol Salatiga–Boyolali.
Saat ini, WSBP memiliki sepuluh pabrik produksi dengan total kapasitas produksi 2,650 juta ton dan 41 batching plant yang tersebar di seluruh lokasi proyek.
Kesepuluh pabrik berlokasi di Karawang, Sadang, Cibitung, Subang, Kalijati, Bojonegara, Klaten, dan Sidoarjo.
Selain itu, dua pabrik berlokasi di Palembang (Soekarno-Hatta dan Gasing).
Tahun ini, WSBP menambah dua pabrik precast baru dengan total kapasitas 600 ribu ton.
Investasi yang digelontorkan perseroan mencapai Rp 1,1 triliun.
Dua pabrik baru tersebut berlokasi di Kalimantan Timur dan Sumatera bagian utara.
Adanya tambahan dua pabrik itu membuat total kapasitas produksi WBSP mencapai 3,250 juta ton.
Jumlah BP kembali ditambah 42 unit, meningkat menjadi 83 unit sepanjang 2017. Penambahan pabrik baru tersebut beriringan untuk mengikuti pertumbuhan permintaan beton pracetak sepuluh persen per tahun.
Adanya kedua pabrik baru membuat perseroan mengukuhkan dominasi pangsa pasar di angka 40 persen. (vir/c16/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BI Anggap Kenaikan Bunga Deposito Wajar
Redaktur & Reporter : Ragil