Kontraktor Listrik Tiongkok Dievaluasi

Senin, 13 Juni 2011 – 13:03 WIB

JAKARTA – Pemerintah terus mendorong pelaksanaan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 10.000 megawatt (MW)Terhambatnya proyek karena faktor ketidakmampuan kontraktor asing menjadi salah satu perhatian serius pemerintah

BACA JUGA: WEF Perkuat Basis Produksi



Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Emy Perdanahari mengatakan, salah satu faktor eksternal yang menjadi penghambat pelaksanaan proyek PLTU 10.000 MW adalah kelemahan kontraktor engineering, procurement, construction (EPC)
”Kelemahan kontraktor EPC dari Cina (Tiongkok) pada umumnya adalah mereka mampu melaksanakan kontrak di luar Cina,’’ kata Emy Perdanahari di Jakarta

BACA JUGA: Hatta: Investor Eropa Segera Masuk Jatim



Menurut Emy, hal tersebut merupakan salah satu hasil review proyek PLTU 10.000 MW oleh Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, PLN, serta unit kerja presiden bidang pengawasan dan pengendalian pembangunan (UKP4)
Selain itu, terlibat pula kementerian-kementerian terkait yang tergabung dalam tim koordinasi percepatan pembangunan PLTU batu bara.

Emy menyebut, meski sudah berjalan sekitar lima tahun, sampai Maret 2011, baru 9,4 persen di antara total proyek 9.935 MW yang dapat diselesaikan

BACA JUGA: Agus Marto Dukung Menkeu Prancis Pimpin IMF

Proyek yang telah commercial operation date (COD) pada Oktober 2009 adalah PLTU 2 Banten-Labuan Unit 1 (2 x 300 MW) dan unit 2 telah COD April 2010’’Di antara sekitar delapan PLTU yang ditargetkan selesai pada 2010, belum ada satu pun yang mencapai COD,’’ paparnya.

Dia mengakui, proyek PLTU 10.000 MW terhambat banyak kendalaDari eksternal, selain kapabilitas kontraktor asal Tiongkok, faktor penghambat lainnya adalah masalah pembebasan lahan yang berlarut-larut’’Dari internal, ada faktor spesifikasi batu bara yang tidak sesuai dengan desain boiler,’’ katanya

Soal review tersebut, kata Evy, pemerintah mengharapkan PT PLN dapat lebih memperhatikan kontraktor EPC yang memiliki kemampuan dalam penyelesaian proyek-proyek internasional.

Selain hal itu, perlu sinergi dan koordinasi yang insentif dan berkesinambungan di antara instansi terkait guna mendukung keberhasilan pelaksanaan program 10.000 MW tahap I dan II’’Yang terpenting, kita harus mengambil pelajaran atas pelaksanaan program 10.000 MW tahap I agar pengalaman yang sama tidak terulang dalam pelaksanaan 10.000 MW tahap II mendatang,’’ ujarnya.

Sementara itu, tahun ini PLN memasang target untuk menyelesaikan pengerjaan 19 proyek PLTU yang masuk dalam program PLTU 10.000 MWRinciannya, tujuh proyek PLTU di regional Jawa-Bali dengan total kapasitas 4.830 MW, dua proyek di regional Indonesia Barat dengan kapasitas 74 MW, dan 10 proyek di regional Indonesia Timur dengan kapasitas 376 MW(owi/c8/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMN Tingkatkan Porsi Saham Publik Minimal 30 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler