Kontras Sayangkan Konflik Papua Lamban Ditangani

Senin, 08 Agustus 2011 – 14:06 WIB
JAKARTA- Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyayangkan lambannya pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)  dalam menyikapi konflik di PapuaHal itu menimbulkan kesan pemerintah akan mengedepankan penyelesaian menggunakan kekuatan militer.

"Sikap SBY yang cenderung diam menimbulkan pandangan bahwa pemerintah tidak mengedepankan cara-cara persuasif

BACA JUGA: Menag: Penambahan Kuota Haji Belum Pasti

Justru menimbulkan kesan pemerintah mengedepankan sikap represif dengan kekuatan militer," kata Divisi Advokasi Kontras, Krisbiantoro  kepada JPNN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/8).

Krisbiantoro menilai, pemerintah seharusnya lebih cepat memberikan respon terhadap konflik yang terjadi di Papua dengan cara dialog
Sebab, penyelesaian konflik dengan cara dialog merupakan salah satu poin yang merupakan hasil dari Kongres Damai Papua.

"Pemerintah semestinya menindaklanjuti hasil Kongres Damai Papua dan mendukung inisiatif Jaringan Damai Papua yang sejauh ini membangun dialog dari bawah

BACA JUGA: BPS Sebut Masyarakat Puas dengan Layanan Haji

Kalau pemerintah tidak kunjung mendukung hasil kongres yang salah satunya adalah mengedepankan dialog, saya khawatir memang pemerintah tidak setuju dengan hasil kongres itu dan cenderung ingin menyelesaikan dengan cara militer," ujarnya.

Selain mengkritisi sikap SBY yang lamban, Kontras juga menyoroti beberapa pernyataan pejabat pusat yang justru dinilai memperkeruh suasana
"Banyaknya pernyataan pejabat Jakarta yang secara parsial memberikan pernyataan justru memperkeruh suasana

BACA JUGA: Busyro Muqoddas Makin Khusuk Bekerja

Kondisi seperti ini mengingatkan saya seperti respon pemerintah saat konflik di Poso dan Ambon," tandasnya.

Sekadar informasi, hingga Agustus 2011 setidaknya ada 8 peristiwa kekerasan dan penembakan yang terjadi di PapuaBeberapa di antaranya adalah peristiwa kekerasan berupa penembakan tiga anggota TNI Yonif 751/BS pada  5 Juli 2011 di Kampong Distrik, Tingginambut, Puncak JayaAda juga kontak senjata antara anggota TNI dan kelompok Goliat Tabuni pada 13 Juli 2011 di Mulia, Puncak Jaya dan penembakan terhadap anggota TNI Yonif 751/BS saat sedang patroli di Kampong Yambi, Mulia, Puncak Jaya.(tas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puasa Bikin Busyro Makin Khusuk Bekerja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler