MEDAN - Sepak terjang anggota Detasemen Khusus 88/Anti Teror ketika menyergap orang-orang yang diduga teroris, memantik keprihatinan banyak pihakSelain Komisi III DPR RI, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) juga mengecam tindakan Densus 88/AT yang dituding kerap bertindak melanggar hak azasi manusia (HAM).
Ketua Ketua Badan Pengawas KontraS, Usman Hamid, mengingatkan Densus 88 agar memperhatikan kaidah-kaidah kemanusiaan dalam setiap penggerebekan
BACA JUGA: E-KTP Tuntas Pada 2013
”Orang-orang yang ditembak tersebut mempunyai keluarga, anak juga sanak saudaraBACA JUGA: Besok Wako Tomohon Dicecar KPK Lagi
Akhirnya yang terkena imbasnya adalah polisi yang tidak tahu apa-apa dan tidak bersalah,” kata Usman saat ditemui Sumut Pos (grup JPNN) di Hamparan Perak, Minggu (26/9).Usman Hamid mengunjungi Mapolsek Hamparan Perak guna meninjau lokasi penyerangan sejumlah pria yang diduga teroris, Minggu (26/9) lalu
BACA JUGA: 18 Petugas Haji Pendahulu Berangkat 1 Oktober
Karenanya KontraS juga mendukung penuh upaya Polri membongkar kasus ini.Meski demikian mantan Koordinator KontraS itu tetap meminta Densus 88/AT memperhatikan hak-hak kemanusiaan dalam setiap penggerebekanMenurutnya, Densus 88 sebenarnya bisa melakukan pendekatan yang lebih humanis”Jangan sampai ada darah dalam melakukan aksinyaJangan membati buta, lebih baik dilumpuhkan saja,” ujarnya.
Lebih lanjut Usman mengatakan, tersangka juga memiliki hak hukum untuk dibawa ke pengadilan”Biarlah hukum yang memproses dan tidak ada satupun masyarakat yang mendukung teroris,” ujarnya seraya meminta jenazah korban Densus 88 dikembalikan kepada pihak keluarga.(mag-11/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua PPATK Cium Politik Uang di Munas Kadin
Redaktur : Tim Redaksi