Kontroversi Jalan Ataturk, Fadli Zon Ungkap Peran Rezim Erdogan

Senin, 18 Oktober 2021 – 18:53 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul. Foto: Twitter/aniesbaswedan

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Fadli Zon mengapresiasi inisiatif KBRI Ankara, Turki yang mengusulkan perubahan sebuah nama jalan di negara pimpinan Recep Tayyip Erdogan menjadi Ahmet Soekarno. 

"Di jalan itu akan berdiri kantor KBRI yang baru. Ini langkah sangat bagus," kata eks Wakil Ketua DPR RI itu melalui layanan pesan, Senin (18/10).

BACA JUGA: Rencana Nama Jalan Ataturk di Jakarta, Wagub Riza Patria Bilang Begini

Dari situ, kata Fadli, pihak Turki menginginkan adanya balas jasa.

Negara beribu kota Ankara mengusulkan Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki, menjadi nama jalan di Indonesia.

BACA JUGA: DPR: Bom Ataturk Memaksa Turki Perangi ISIS

"Pihak Turki kabarnya mengusulkan nama jalan juga, Mustafa Kemal Ataturk," ujar dia.

Namun, kata Fadli, figur presiden pertama Turki itu tak disukai umat Islam di Indonesia.

BACA JUGA: 41 Tewas, 239 Terluka, Turki Tuding ISIS Biang Keladi Bom Ataturk

Dari situ, ada potensi penolakan memakai nama Mustafa sebagai jalan di Tanah Air.

Menurut dia, berbeda hal jika Turki mengusulkan nama Muhammad al-Fatih.

Tentunya tidak akan ada penolakan menggunakan nama penguasa Utsmani ketujuh itu.

"Kalau Jalan Fatih Sultan Mehmet II atau Jalan Muhammad al Fatih, pasti diterima mayoritas masyarakat Indonesia," ujar Fadli.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi sebelumnya menyebut Pemerintah Turki menggunakan nama Presiden pertama RI Soekarno sebagai nama jalan.

"Pemerintah Turki juga menganugerahkan nama jalan di depan kantor KBRI Ankara yang baru dengan nama Jalan Ahmet Soekarno," kata Retno, Selasa (12/10). (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler