Kontroversi Paskibraka Lepas Jilbab, Saleh Minta Presiden Jokowi Panggil Yudian Wahyudi

Kamis, 15 Agustus 2024 – 16:24 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kepala BPIP Yudian Wahyudi terkait polemik pemakaian jilbab pada anggota Paskibraka putri.

Saleh menilai Presiden Jokowi perlu meminta penjelasan langsung dari BPIP. Sebab, para orang tua dan berbagai elemen masyarakat sangat tidak nyaman dengan aturan yang diterapkan.

BACA JUGA: Selain Jilbab Paskibraka, Kepala BPIP Pernah Bikin Gaduh soal Agama Musuh Terbesar Pancasila

Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi. Foto: Dokumentasi Humas BPIP

"Pak Yudian ini suka bertindak kontroversial. Tidak jelas apa gunanya membuat aturan melepas jilbab pada saat pengukuhan dan pengibaran bendera. Apa kalau tidak memakai jilbab di kedua momentum itu akan lebih nasionalis?" ujar Saleh melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/8).

BACA JUGA: Momen Jokowi Ditanya soal Nasib Joni yang Gagal Seleksi TNI, Hmmm

Anggota DPR Dapil 2 Sumut itu menilai alasan yang disampaikan oleh Yudian juga sangat mengada-ngada. Katanya, Paskibraka itu simbol dari keberagaman. Namun, dalam praktiknya dia menanamkan keseragaman dalam paskibraka.

Masalahnya, keseragaman itu menjadi kontroversial karena menyangkut pemakaian jilbab.

BACA JUGA: Ini Rumor soal Tukang Kayu yang Bikin Golkar Tumbang, Sakti!

"Untuk sebagian orang, soal jilbab bukanlah hanya fashion, tetapi ini lebih pada keyakinan dan iman. Kalau soal warna, itu boleh diseragamkan, tetapi kalau isi hati dan jiwa, tentu akan sulit," ujarnya.

Menurut Saleh, kalaupun nanti pada saat upacara 17 Agustus 2024 adik-adik Paskibraka sudah diperkenankan lagi memakai jilbab, tetapi kepala BPIP tetap perlu dimintai pertanggung jawaban.

Dia menyebut kalangan ulama dan santri sudah banyak yang menyampaikan protes dan keberatan. Harus dipastikan, tindakan-tindakan seperti ini tidak terjadi lagi ke depan.

"Soal urusan jilbab ini, janganlah terjadi di Indonesia. Kita harus menghormati dan bangga pada adik-adik berjilbab yang berprestasi. Mereka justru menunjukkan bahwa dengan berjilbab mereka tetap bisa berbakti," tutur mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler