jpnn.com, MIMIKA - Satgas Gabungan TNI-Polri kemarin berhasil melakukan operasi pembebasan terhadap 344 warga Desa Kimbeli dan Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, yang hampir sebulan dikuasai kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Masih ada 956 warga di kedua desa yang belum bisa dievakuasi. Sebagian warga menolak untuk dievakuasi karena mereka penduduk asli di sana, enggan untuk meninggalkan tanah kelahirannya.
BACA JUGA: Evakuasi 344 Warga Diwarnai Tembakan dari KKB, Tegang!
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar menuturkan, Satgas Gabungan ini telah berhasil bahu- membahu untuk bisa melakukan evakuasi terhadap warga. ”Saat evakuasi itu diketahui jalanan itu rusak berat, sulit untuk kendaraan bisa masuk,” paparnya.
Setelah mampu memukul mundur KKB, evakuasi dilakukan secara bertahap dengan berjalan kaki. Untuk hari ini akhirnya 344 warga Kimbeli dan Longsoran, Banti bisa diselamatkan.
BACA JUGA: Sehari, KKB Menyerang Dua Kali
Untuk warga Kimbeli perinciannya 104 laki-laki, 32 perempuan dan 14 anak-anak. Lalu, Longsoran terdapat 153 laki-laki, 31 perempuan dan 10 anak-anak.
”Untuk warga yang telah dievakuasi, selanjutnya akan pulang ke kampung asalnya. Karena sebagian merupakan pendatang. Kami meminta doa dari masayrakat Indonesia agar operasi pembebasan ini berjalan lancar,” tutur mantan Kapolda Banten tersebut.
BACA JUGA: KKB Sudah Keterlaluan, Jenderal Gatot Pastikan TNI Siap
Sementara Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI George E. Supit mengatakan, operasi penyelamatan dilaksanakan lantaran upaya negosiasi TNI – Polri dengan KKB berujung jalan buntu.
”Negosiasi menemui jalan buntu sehingga kami lakukan operasi penyelamatan,” terang dia.
Dalam operasi tersebut, mereka fokus menyelamatkan seluruh masyarakat di Dusun Banti dan Dusun Kimbely yang sempat terisolasi. ”Seluruhnya kami selamatkan,” tegasnya.
Berdasar keterangan Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, sejak pagi buta, pasukan Kopassus, Batalyon Infantri 751/Vira Jaya Sakti, dan Pasukan Intai Tempur (Taipur) Kostrad sudah bergerak.
Mereka diperintahkan untuk menguasai Dusun Banti dan Dusun Kimbely. ”Kopassus sebanyak 13 orang dibantu Raider 751 (berjumlah) 30 orang bergerak cepat menguasai Kimbeli. Sedangkan dua tim Taipur Kostrad bertugas menguasai Banti,” terang dia.
Pergerakan dimulai dari Dusun Kimbely. Setelah dusun tersebut berhasil dikuasai, kata Aidi, pangdam langsung memerintahan seluruh pasukan menguasai pos pengamanan yang diduduki oleh KKB.
”Kurang dari dua jam seluruh medan berhasil dikuasai,” jelasnya. Ketika diserbu oleh pasukan tersebut, KKB melarikan diri ke hutan dan gunung.
Sampai tadi malam belum bisa dipastikan ada atau tidak anggota KKB yang terluka maupun tewas.
Pasukan yang diterjunkan dibawah komando pangdam pun tidak langsung mengejar KKB yang melarikan diri. ”Karena cuaca belum memungkinkan,” imbuh Aidi.
Sesuai tujuan awal, mereka lantas memulai proses evakuasi bersama Polri. ”Setelah seluruh wilayah dikuasai dan situasi dinyatakan aman, pangdam berkoordinasi dengan kapolda agar segera mengirimkan tim evakuasi,” terang dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa proses evakuasi dilakukan oleh Tim Satgas Terpadu TNI – Polri sampai sekitar pukul 14.00 WIT.
Namun, tidak seluruh masyarakat yang sempat terisolasi bersedia di evakuasi. ”Penduduk asli setempat memilih tetap tinggal dengan jaminan keamanan dan dukungan logistik,” jelas dia.
Karena itu, aparat keamanan menempatkan pasukan untuk berjaga di dua lokasi tersebut. Tidak kurang dua satuan setingkat kompi (SSK) ditugaskan berjaga.
Selanjutanya, mereka fokus mempertahankan lokasi yang sudah dikuasai agar tidak kembali ke tangan KKB.
Disamping berjaga untuk melindungi masyarakat yang enggan dievakuasi, mereka ditempatkan di sana untuk mengamankan pembangunan pos pengamanan permanen.
”Karena akan dibangun pos pengamanan permanen,” ungkap Aidi. Soal operasi lanjutan untuk mengejar KKB yang melarikan diri, dia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
Yang pasti untuk saat ini aparat keamanan baik TNI maupun Polri yang bertugas di Papua fokus mengamankan lokasi yang sudah bebas dari KKB.
Ketika ditanya soal operasi penyelamatan di Papua kemarin, Menko Polhukam Wiranto memilih tidak terlalu banyak komentar.
Namun demikian, dia tetap mengapresiasi kinerja TNI – Polri yang berjibaku menyelamatkan masyarakat. ”Ya bagus, Alhamdulillah,” kata dia singkat. (idr/syn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hemat Beras, Warga 2 Desa yang Dikuasai KKB Masak Bubur
Redaktur & Reporter : Soetomo