jpnn.com - SOLOK - Ada saja ulah para wakil rakyat di daerah. Di Kabupaten Solok Selatan, 18 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Solok Selatan (DPRD Solsel) enggan mengikuti rapat paripurna. Padahal, mereka harus mendengarkan jawaban pemerintah atas pemandangan umum fraksi terhadap nota pengantar RAPBD 2014.
Di antara 25 anggota DPRD tersebut, yang hadir hanya tujuh orang. Gara-garanya sepele. Tidak tersedia minuman siang seperti kopi yang biasanya disediakan sekretaris dewan (Sekwan) saat rapat berlangsung.
BACA JUGA: Kerukunan Jadi Modal KarSa untuk Periode Kedua
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Suhaimi dan dihadiri Pjs Sekkab Efi Yandri itu menimbulkan kritikan dari masyarakat Solok Selatan. Mereka menilai wakil rakyat tidak serius melaksanakan tugas demi terselenggaranya pemerataan pembangunan di daerah.
Pemkab Solsel juga dinilai lalai menyusun dan menyempurnakan rancangan anggaran pembangunan daerah (RAPBD) 2014. Meski Solok Selatan telah terancam sanksi penangguhan dana alokasi umum (DAU) sebesar 25 persen, anggota DPRD sebagai wakil rakyat tetap saja cuek dan melalaikan tanggung jawabnya di lembaga legislatif.
BACA JUGA: Rano Karno Ingin Jabatan Sekprov Banten Dilelang
Kepada Padang Ekpress (JPNN Group), Ketua Fraksi Demokrat Khamislihat mengungkapkan bahwa alasan mogoknya sejumlah DPRD hadir dalam paripurna adalah kurangnya layanan dari Sekwan. Biasanya, tambah dia, setiap rapat tersedia minuman kopi di meja DPRD. ''Namun, kini tidak ada lagi. Alasannya, keuangan daerah tidak ada,'' ungkap dia.
Menurut rencana, APBD disahkan pada 28 Februari mendatang. (pa/c14/diq)
BACA JUGA: Honorer Bertitel Sarjana Hukum Diprioritaskan Jadi PPPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Umur Dua Hari Dibuang di Semak-Semak
Redaktur : Tim Redaksi