Korban Arisan Online Bodong di Samarinda Terus Bertambah, Data Terbaru Lebih 250 Orang

Jumat, 21 Oktober 2022 – 23:48 WIB
Sejumlah mak-mak dari ratusan korban kasus penipuan arisan bodong di Samarinda meminta pendampingan ke TRC PPA Korwil Kaltim di Polresta Samarinda. Foto : Arditya Abdul Aziz/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Jumlah korban penipuan dengan modus arisan online bodong di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim),  terus bertambah.

Mayoritas yang menjadi korban penipuan adalah perempuan alias mak-mak.

BACA JUGA: Tertipu Arisan Online, Ratusan Mak-Mak Murka, Perempuan Berinisial JK Siap-Siap Saja

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim Rina Zainun menyebutkan data terbaru lebih 250 orang yang mengadu telah menjadi korban penipuan.

Rina mengatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 69 orang lainnya yang telah mendapatkan pendampingan dari lembaga yang dipimpinnya.

BACA JUGA: Anda Pernah Jadi Korban Penipuan Bermodus Arisan Daring Ini? Silakan Lapor di Sini

"Sampai dengan hari ini yang sudah resmi pendampingan sebanyak 69 orang, dengan kerugian seluruhnya mencapai Rp 5 miliar, berdasarkan barang bukti yang dikumpulkan dari para korban yang bertransaksi ke pelaku," beber Rina dilansir JPNN Kaltim, Jumat (21/10).

TRC PPA Kaltim, kata Ria, sudah berjalan empat hari ini mendapatkan keluhan dari para korban.

"Saat ini kami masih fokus menerima keluhan dari para korban dan mendata total kerugian mereka secara terperinci," ujar Rina.

Dia juga menyampaikan pihak TRC PPA Kaltim akan segera membuat laporan secara resmi ke kepolisian pada Senin (24/10) mendatang.

Selain melaporkan JK, TRC PPA Kaltim juga melaporkan sejumlah nama lain yang diduga terlibat dalam kejahatan penipuan arisan itu.

"Kami masih terus kumpulkan barang bukti, jadi ketika melaporkan secara resmi, sudah ada lampiran barang buktinya, seperti bukti transfer uang dari korban, bukti percakapan tekait transaksi dan lain-lainnya," tandasnya.

Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli mengatakan bahwa penyidik saat ini masih terus menyelidiki keterlibatan orang lain dalam kasus penipuan arisan online tersebut.

Dia menyampaikan penyidik Satreskrim Polresta Samarinda sudah mintai keterangan sejumlah saksi-saksi dari dua laporan korban yang saat ini sedang mereka tangani.

"Kami masih menunggu laporan lain yang kemungkinan akan segera menyusul. Sementara ini kami juga sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi-saksi," ucap Kombes Ary Fadli.

Dalam waktu dekat penyidik juga akan memintai keterangan dari pihak keluarga JK mengenai keterlibatan arisan yang digeluti tersangka.

"Rencananya, untuk keluarga tersangka akan kami periksa minggu depan, " sambungnya.

Selain itu, polisi juga melakukan pengecekan terkait aset dari oknum guru honorer tersebut.

"Dugaan kerugian korban mencapai miliaran, uang jumlah besar. Jadi, harus pelan-pelan untuk mengusutnya, tidak bisa buru-buru," pungkasnya. (mcr14/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler