Korban Gempa Sulbar Diminta Jujur, Rumah Rusak Ringan Jangan Dibilang Sedang

Jumat, 29 Januari 2021 – 19:38 WIB
Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris. Foto: ANTARA/Amirullah

jpnn.com, MAMUJU - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris meminta warganya yang menjadi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene jujur dalam memberikan data kerusakan.

"Kami minta masyarakat menyampaikan data kerusakan rumahnya secara benar, sesuai kondisi yang sebenarnya," kata Muhammad Idris di Mamuju, Jumat (29/1).

BACA JUGA: Mensos Risma Serahkan Santunan Ahli Waris Korban Gempa Sulbar

Muhammad Idris yang juga Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Sulbar menduga ada warga yang melaporkan kerusakan rumahnya, tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

"Jangan-jangan ada yang rumahnya rusak ringan, karena ingin mendapatkan yang lebih besar tiba-tiba dia robohkan sedikit untuk mendapatkan anggaran yang berskema sedang," tuturnya.

BACA JUGA: Warga Minang Kirim 340 Kg Rendang untuk Korban Terdampak Gempa Sulbar

Ia menuntut kejujuran masyarakat di Sulbar.

"Junjung tinggi kemartabatan dan 'malaqbi'. Berikan informasi apa adanya. Jangan sekali-kali memberikan data berubah-ubah, karena itu menentukan menjadi data final," katanya.

BACA JUGA: Banyak Pengungsi Gempa Sulbar Menolak Tes Covid-19, Kepala Dinas Kecewa

Data final tersebut, tambahnya, ditentukan melalui SK Bupati masing-masing, yakni Bupati Mamuju dan Bupati Majene.

"Makin cepat SK keluar, makin cepat terealisasi tunjangan perbaikan perumahan dan itu sudah tersedia dananya. Begitu datanya valid, baik data awal maupun data akhir itu sudah langsung transfer ke rekening setiap warga," paparnya.

Pemerintah akan memberikan bantuan dana perbaikan rumah bagi warga korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene melalui tiga skema yakni rumah dengan kondisi rusak ringan mendapatkan bantuan Rp10 juta.

Kemudian rusak sedang Rp25 juta serta rusak berat sebesar Rp50 juta.

Berdasarkan data BNPB, kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju pada Jumat (15/1), yakni di Kabupaten Majene satu Kantor Danramil rusak, 17 fasilitas kesehatan, 4. 099 rumah, 32 fasilitas ekonomi dan perkantoran rusak, delapan titik jalan rusak, tujuh jembatan rusak, 149 rumah ibadah dan 27 unit fasilitas sekolah dan pendidikan.

Di Kabupaten Mamuju, tercatat 9.984 rumah rusak, satu hotel, satu pasar swalayan, kantor gubernur, lima unit fasilitas kesehatan, tiga jembatan rusak dan satu pelabuhan, lima fasilitas sekolah dan pendidikan, serta 260 unit tempat ibadah.

Gempa bumi tersebut menyebabkan 105 orang meninggal dunia dan tiga orang dinyatakan hilang.

Total kerugian akibat gempa tersebut ditaksir mencapai Rp1,18 triliun. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler