jpnn.com, NIAS SELATAN - Tim SAR terus melakukan pencarian para korban longsor yang menimpa satu unit rumah bersama tujuh penghuninya di Desa Sukamaju Mohili, Kecamatan Gomo, Nias Selatan (Nisel), Sumut, Selasa (13/11).
Dalam pencarian hari ke-4, Tim SAR gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi satu orang korban dari timbunan material longsoran dalam keadaan meninggal dunia.
BACA JUGA: Bencana Longsor di Nias Selatan, 1 Orang Tewas, 6 Hilang
Dalman Hulu, 7, adalah korban ke-3 yang ditemukan Tim SAR berjarak 1 kilometer dari lokasi bencana atau persis ditemukan ke arah turunan longsoran, sekitar pukul 14.00 WIB.
Dan atas permintaan keluarga korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
BACA JUGA: Polisi Berhasil Ungkap Dua Kasus Pembunuhan Sadis di Nisel
“Diduga, ada lagi korban bencana longsor yang belum ditemukan. Tim SAR gabungan masih terus bekerja melakukan pencarian korban lainnya, yakni Ina Elsa (33), Setiamas Hulu Ina Putri (30), Rei Jaya Hulu (3) dan Noverman Hulu (2),” ungkap Antonius Salam, Tim Pos SAR Nias kepada wartawan.
Dijelaskannya, penemuan ini juga dari evaluasi atas penemuan korban meninggal ke-2, Putri Hulu (5) di Sungai Faye, Senin (12/11) sore kemarin. Sehingga Tim SAR dibagi menjadi 2 tim untuk mencari empat korban yang belum ditemukan.
BACA JUGA: Kini Teluk Dalam-Pulau Tello Cuma Dua Jam Naik Mentawai Fast
Tim 1 melaksanakan penyisiran sepanjang sungai Faye, dengan radius penyisiran hingga sepanjang 8 kilometer ke arah muara Sungai Faye.
Tim 2, lanjut Antonius, melakukan penyisiran dan pembersihan secara manual, material longsoran di lokasi bencana. Hingga saat ini, alat berat atau eskavator belum bisa menjangkau lokasi bencana, karena terkendala akses.
Sulitnya akses alat berat menuju lokasi juga diakui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis.
Menurutnya akses jalan begitu sulit dilalui alat berat membuat para petugas kewalahan, ditambah posisi rumah juga berada pada jurang yang membuat sulit mengevakuasi korban.
“Ada tujuh rumah berada di atas tanah yang terkena longsor, tetapi hanya satu rumah yang jatuh hingga berada di dasar jurang itu. Dan warga yang selamat di enam rumah itu saat ini sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman,” kata mantan Kepala Bappeda Sumut itu.
“Ini sudah hari keempat dan tim terus melakukan pencarian, karena dalam sekali jurangnya itu. Kan sebelum longsor mereka berada di atas, dihantam longsor itu makanya ke bawah semua rumahnya. Bisa sampai lima kilometer jalan makanya lambat kerjanya saat ini, alat berat juga payah untuk masuk ke dalamnya,” katanya.
Dia menyebut untuk tim yang sudah diturunkan antara lain Basarnas enam orang, BPBD Sumut tiga orang, dan puluhan petugas dari BPDB setempat. Kemudian bantuan juga datang dari aparat TNI/Polri.
“Posko relawan hingga bantuan untuk korban bencana juga sudah didirikan,” tuturnya yang memperkirakan potensi longsor masih dapat terjadi di Nisel, dikarenakan keadaan cuaca yang sering turun hujan.(prn/bbs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Dorong Pemerataan Listrik di Kepulauan Nias
Redaktur & Reporter : Budi