Korban Longsor Tolak Tempati Rumah yang Belum Dialiri Listrik dan Air

Sabtu, 08 Agustus 2015 – 04:51 WIB

jpnn.com - TENGGARONG – Korban longsor yang terjadi pada 2011 di Kecamatan Sebulu, Kukar, menolak direlokasi. Penyebabnya, 54 rumah yang dibangun sebagai pengganti, belum dialiri air dan listrik. Lokasinya yang berada di pegunungan juga menjadi hambatan.

Sekretaris Camat Sebulu Hazrul Aswal mengatakan, pihaknya akan mengusulkan anggaran sebesar Rp 6 miliar pada APBD Perubahan 2015 ini, untuk memenuhi dua item tersebut. Diketahui, areal relokasi ini terletak di RT 10 Desa Sebulu Ilir. Rumah yang bangun bertipe 36.

BACA JUGA: TNI Amankan Truk Angkut 20 Ton Pupuk Ilegal

Sementara itu Ketua DPRD Kukar Salehuddin menyoal areal relokasi yang dibangun di atas gunung dan jauh dari permukiman.

“Perencanaan pembangunan rumah untuk relokasi korban longsor tidak matang, karena tak sesuai harapan warga,” jelasnya.

BACA JUGA: Truk Seruduk Showroom Mobil, Begini Jadinya

Harusnya sebelum membangun hunian, dipikirkan lokasi yang terbaik, sehingga tidak bermasalah di kemudian hari.

“Selain listrik, lokasinya juga dikeluhkan warga,” tutur Saleh.

BACA JUGA: Selewengkan Dana Hibah, Mantan Ketua Demokrat Divonis 1,4 Tahun

Sebagai informasi, longsor yang terjadi pada 2011 itu, membuat 21 rumah ambruk. Sementara penghuni di 29 rumah lainnya, juga dievakuasi. Secara keseluruhan, korban yang dievakuasi berjumlah 54 kepala keluarga atau 190 jiwa.(adw/ica/k9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dropping Air Pun Dikawal TNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler