Polisi di Melbourne mengatakan korban yang tewas di Bundoora hari Rabu malam adalah mahasiswi program pertukaran berusia 21 tahun asal Israel Aya Masarwe.
Menurut keterangan ketika peristiwa terjadi, Masarwe sedang berbicara lewat telepon dengan saudara perempuannya.
BACA JUGA: Bintang NBA Enes Kanter Dicari Oleh Pemerintah Turki Karena Mengkritik Erdogan
Masarwe warga Israel keturunan Arab sedang berada di Melbourne sebagai bagian dari program pertukaran dari Shanghai University di China, ketika dia diserang hari Rabu dinihari.
Tubuhnya ditemukan di pagi hari oleh pejalan kaki di dekat sebuah pemberhentian tram di Plenty Road, Bundoora, sekitar 35 km dari pusat kota Melbourne.
BACA JUGA: Korban Serangan Teror di Nairobi 21 Orang Termasuk Warga AS dan Inggris
Polisi mengatakan dia diserang dan dibunuh tidak lama setelah turun dari tram Rute 86.
Dia hendak pulang ke rumah setelah menonton pertunjukkan di sebuah klub komedi The Comics Lounge di North Melbourne.
BACA JUGA: Mahasiswi Program Pertukaran Asal Israel Tewas Dibunuh di Melbourne
Polisi masih menyelidiki apakah dia mendapat penganiayaan seksual ketika dia diserang.
Polisi sudah menyebarkan gambar kaos dan topi yang ditemukan di lokasi kejadian, yang diperkirakan adalah milik orang yang membunuh Masarwe. Photo: Polisi mengatakan kaos dan topi ini berada di lokasi kejadian dimana mayat Aya Masarwe ditemukan. (Supplied: Victoria Police)
Menurut Detective Inspector Andrew Stamper dari Kepolisian Melbourne, Aya Masarwe sedang berbicara dengan saudara perempuannya yang berada di luar Australia, sekitar pukul 12.10 dinihari, saat ketika dia diserang.
"Yang menyedihkan, saudaranya sedang berbicara dengannya lewat telepon.' kata Stamper.
"HPnya kemudian jatuh, dan dia tidak bisa menghubungi dia lagi. Kami memperkirakan itulah saatnya dia diserang."
"Dia mendengar suara ada yang jatuh, suara telepon jatuhu, dan terdengar suara lain, dan itu yang terdengar."Masarwe adalah gadis yang pintar dan lucu
Paman Masarwe mengatakan Aya adalah seorang gadis yang 'sangat pintar' dan 'lucu' yang pindah ke Australia untuk melanjutkan pendidikannya di bidang bisnis. Photo: Sebuah kartu di lokasi kejadian untuk mengenang Aya Masarwe yang ditemukan tewas di semak-semak di Bundoora Melbourne hari Rabu. (ABC News: James Hancock)
Rame Maasarwe, yang tinggal di Miami (AS) mengatakan dia mendengar kematian keponakannya lewat telepon dari seorang anggota keluarga lainnya.
"Saya terkejut, saya hampir tidak bisa percaya. sehari sebelumnya istri saya berkata 'kita harus pergi ke Australia. Australia sangat aman, dan sangat menyenangkan."
"Kami tidak percaya bahwa hal seperti ini bisa terjadi di Australia, saya kira sangat aman di sana.'
Rame Masarwe mengatakan ayah korban mengatakan kepadanya bahwa Aya pergi menonton komedi hari Selasa malam dan kembali sekitar pukul 11 ketika dia diserang.
Ayah Masarwe telah tiba di Melbourne, dan sudah berbicara dengan polisi di saat pihak berwenang berusaha mencari pembunuh putrinya.
Rame Masarwe mengatakan Aya pindah ke Melbourne lima bulan lalu dan berencana untuk tinggal selama satu tahun.
Dia berencana menamatkan pendidikan di bidang bisnis untuk kemudian bekerja dengan ayahnya yang memiliki bisnis di China.
Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bali Belum Siap Terapkan Pungutan 10 Dollar AS Per Orang ke Turis Asing