jpnn.com, BENGKULU - Korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Provinsi Bengkulu bertambah dari 12 menjadi 17 orang. Tak hanya korban jiwa, kerugian materil akibat bencana ini mencapai sekitar Rp 138 miliar.
BPBD Provinsi Bengkulu juga melansir, jumlah pengungsi mencapai 12 ribu orang dari 13 ribu warga yang terkena dampak bencana tersebar di kabupaten dan kota. Selain itu, dari sisi sosial masyarakat ada ternak yang menjadi korban mencapai 211 ekor terdiri dari 106 sapi, kerbau 4 ekor dan kambing 101 ekor mati.
BACA JUGA: Update Banjir dan Longsor Bengkulu: 29 Korban Meninggal, Dua Kecamatan Terisolir
“Dua orang luka berat, 2 orang luka ringan dan 7 orang masih dalam pencarian,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar seperti dilansir Rakyat Bengkulu hari ini.
Gubernur Bengkulu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA dalam keterangan persnya mengatakan bencana hampir tersebar di seluruh kabupaten/kota. Untuk kerugian sementara yang ditimbulkan dari bencana dan longsor yang terjadi mencapai Rp 138 miliar. Terdiri dari infrastruktur jalan dan jembatan di daerah terkenda dampak bencana, perumahan/pemukiman warga, fasilitas pendidikan, termasuk infrastruktur ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Bogor Dikepung Longsor
“Kita masih mendapat info hingga siang ini (kemarin, red) masih banyak warga yang terisolir. Iya maka kita mohon bantuan BBM agar dipermudah karena kondisi masyarakat benar-benar membutuhkan,” kata Rohidin tersendat karena menahan tangis saat memberikan keterangan pers di posko bantuan dan penanganan bencana banjir dan longsor Provinsi Bengkulu Kantor BPBD Provinsi Bengkulu Jalan Jalan P Natadirja KM 7 Kota Bengkulu, Minggu (28/4).
Dalam konferensi pers kemarin, Rohidin didampingi Danrem Bengkulu Kolonel Inf. Dwi Wahyudi, Sekda Provinsi Nopian Andusti, Kepala BPBD Provinsi Rusdi Bakar, Kadis Kominfo dan Statistik Jaduliwan, Kadis Perhubungan Darpinudin, Kadinsos Iskandar Zo. Rohidin mengimbau agar warga yang tidak terkena dampak bisa ikut memberikan sumbangsih. Juga meminta kabupaten/kota terkena dampak untuk segera mengusulkan siaga darurat atau tanggap darurat.
BACA JUGA: Hati- Hati ! Satu Ruas Jalan Menuju Bromo Alami Longsor
Kemudian melakukan evaluasi terhadap kebutuhan pangan masyarakat, memastikan stok cukup. Kepada pihak PLN juga agar jaringan listrik bisa difungsikan dititik-titik pengungsian agar pelayanan dapat berlangsung dengan baik, dan memastikan jaringan listrik dalam kondisi aman. Serta kepada Pertamina diminta untuk kepastian ketersediaan BBM dan bantuan penyaluran.
“Sejak terjadi bencana pemprov bersama pemkab/pemkot kita sudah mendirikan posko. Memberikan bantuan masa panik dan bantuan emergency. Saya minta mari seluruh elemen, instansi bersama-sama menanggulangi bencana ini,” imbuhnya.
Dilansir oleh BPBD Provinsi Bengkulu, untuk data kerusakan rumah berat ada 184 unit, 4 unit fasilitas pendidikan, 40 titik infrastruktur rusak dan terendam banjir baik itu jalan, jembatan, oprit, gorong-gorong yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Selain itu, 9 lokasi sarana prasarana perikanan dan kelautan yang tersebar di 5 kabupaten/kota.
Untuk kelancaran distribusi logistik dan bantuan, Kepala Pelaksana BPBD Rusdi, disarankan melalui posko terpadu di kantor BPBD Provinsi Bengkulu, Jalan Pangeran Natadirdja KM 7 Kota Bengkulu. Hal itu untuk memastikan ketepatan penyaluran logistik kepada masyarakat terdampak bencana.
“Silahkan akses ke posko, kita siaga 24 jam. Termasuk untuk aksi kepedulian, bantuan bisa diserahkan ke posko dan akan kami distribusikan ke lokasi,” ujarnya. Dirinya juga memberikan nomor kontak untuk bisa menyampaikan informasi terkait penanganan bencana. “Bisa hubungi nomor saya, 082279330525 juga nomor Kasubid 081278469348. Informasi update akan kami sampaikan,” demikian Rusdi.(key/sca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Sudah Puluhan Tahun, Ambruk Diterjang Banjir Dalam Hitungan Menit
Redaktur & Reporter : Budi