JAKARTA - Wakapolda Metro Jaya Brigjen (Pol) Sudjarno mengakui bahwa pihaknya sempat kesulitan untuk mengevakuasi dan mendata jumlah korban terkait kecelakaan tragis yang menimpa penumpang commuter line dan truk tangki Pertamina yang berisi bahan bakar bensin di Pondok Betung, Jakarta Selatan, Senin (9/12).
Di samping mengalami luka bakar, tidak sedikit korban yang mengalami luka-luka dan tewas akibat terjepit dan terbentur benda keras. "Karena terjepit, korban harus dilakukan tindakan-tindakan seperti pemotongan bagian kereta," ujar Sudjarno, Senin (9/12).
Sudjarno menjelaskan bahwa seluruh korban luka akibat kecelakaan tersebut kini masih menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif di beberapa rumah sakit. Rumah sakit tersebut di antaranya, Rumah Sakit Sutoyo (Jakarta Selatan), Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) (Jakarta Selatan), Rumah Sakit Fatmawati (Jakarta Selatan), dan Rumah Sakit Polri di Kramat Jati (Jakarta Timur).
BACA JUGA: Naikkan Upah Juru Parkir Jadi Rp 2,2 Juta
Sementara itu untuk korban meninggal dunia, lanjutnya, masih terus dilakukan identifikasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. "Saya berharap, korban meninggal dunia bisa dikumpulkan di sana (Kramat Jati), biar nanti Tim Disaster Victim Identification (DVI) bisa bekerja dengan terpusat dan cermat," ujarnya. (byu/dod/bil)
BACA JUGA: Bangkai KRL dan Truk Tangki Baru Terevakuasi Dini Hari
BACA JUGA: Jokowi Minta Penyebab Tabrakan KRL Maut Harus Dihukum
BACA ARTIKEL LAINNYA... 52 Korban Sudah Pulang, Seorang Masih Kritis
Redaktur : Tim Redaksi