Kepala keluarga itu adalah Muhammad Ashari dari Kidul Jangjutirto, Imam Hanafi dari Koroulon, Jawardi dari Selomartai dan Solikin dari MerdikorejoKeempat kepala keluarga tersebut ditempatkan di Desa Sabung, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas
BACA JUGA: Lion Air Delay, Penumpang Ngamuk
Dua kepala keluarga, M Ashari dan Imam Hanafi merupakan pengungsi yang rumahnya benar-benar hancur dan rata dengan tanah akibat debu vulkanikAshari saat diwawancarai mengaku senang karena bisa bertranmigrasi ke Kalbar
BACA JUGA: Bangun Suramadu, Pemerintah Utang Rp932,04 T
“Awalnya saya mendaftarkan keluarga saya untuk tranmigrasi ke KalbarSaat gunung meletus dan menghancurkan rumahnya
BACA JUGA: APBD Kecil, Koruptornya Gentayangan
Ia dan keluarga hanya bisa pasrahBahkan sudah tiga kali mengungsi di tempat yang berbeda karena debu semakin lama semakin banyak menyebar di lokasiMemaksanya untuk mencari tempat pengungsian yang lebih amanBapak dari tiga anak ini berharap dengan pindahnya ia menjadi warga Kalbar membuatnya bisa melupakan traumanyaBegitu juga dengan yang dikatakan Jawardi, pengungsi Merapi ini memang tidak akan pernah kembali di rumahnya yang sudah dipenuhi material vulkanikCukuplah itu menjadi sebuah kenangan, ia sangat ketakutan jika teringat dengan apa yang terjadi, di mana warga yang berlarian ke sana kemari untuk menyelamatkan diri.
“Kerugian di sana biarlah, awalnya memang banyak yang ingin dibawaTapi yah sudahlah, semoga kami bisa tenang di siniSemoga kami bisa menemukan dan mendapatkan apa yang menjadi harapan kami dengan pindah ke sini,” harunya
Sementara Sutopo Wobowo petugas tranmigrasi yang juga menjadi salah satu petugas logistik saat merapi mengatakan bahwa telah banyal korban merapi yang tinggal dipengungsian meminta untuk bertransmigrasi ke Kalbar
“Saat di pengungsian saja sudah sekitar 10 KK yang minta didaftarkan menjadi transmigrasi ke KalbarApalagi saat saya berangkat ke sini sudah banyak yang ingin bertransmigrasi saja,” ungkapnya saat mendampingi para transmigran ke Kalbar
Sementara Ali, warga dari Sambas yang sudah menyambut kedatangan mereka mengaku bahwa Pemerintah Kabupaten Sambas sudah menyediakan rumah buat transmigran yang akan pindah ke SambasAda 150 rumah yang sudah disediakan untuk transmigrasi ke Kalbar, dan sementara ini baru 25 KK yang akan dibawa ke Sambas, selebihnya akan menyusul
Mereka keseluruhan penumpang yang diangkut dengan KM Leuser ini, adalah sebanyak 710 orangKalau warga transmigrasinya sebanyak 172 orang, terdiri dari 50 kepala keluarga,” kata Asisten Manager Usaha PT Pelni Cabang Pontianak, Purwadi.
Rencananya para warga transmigrasi itu, akan disebar ke dua kabupaten di Kalbar, yakni Kubu Raya dan Sambas“Informasi yang saya dapat, 25 KK akan ditempatkan di Sambas, dan 25 KK lagi di Kubu Raya,” ungkap Purwadi
Situasi Pelabuhan Dwikora Pontianak saat itu terbilang ramaiPetugas Pelni, terlihat sibuk mengatur keluar masuknya kapalTerlihat juga para porter di kawasan steigher pelabuhan ituCuaca panas pun tak menyurutkan awak media, menunggu kehadiran warga transmigrasi yang informasinya merupakan korban letusan Gunung Merapi itu
Purwadi menambahkan, bahwa para penumpang Kapal Leuser itu diberangkatkan dari Semarang (23/11) pukul 22.30 dan baru bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kamis (25/11)“Karena penumpangnya banyak, kita dari Pelni menyiapkan dua tangga untuk para penumpang itu turun dari kapal,” ujar Purwadi
Ia menjelaskan, untuk membedakan warga transmigrasi dan penumpang umum, di dalam kapal itu ruangan mereka dipisahkan“Kemungkinan untuk warga transmigrasi itu ditempatkan di dek empatKan jumlahnya juga tidak banyakYang jelas, biasa mereka dipisahkan ruangannya dengan penumpang biasa,” ungkapnya
Ia menegaskan, diantara warga transmigrasi yang menumpang kapal itu ke Kalbar, adalah korban dari dampak bencana alam Gunung Merapi“Saya lihat di televisi biasanya bertahapKalau ini yang pertama kalinya, mungkin berikutnya ada lagi,” ujarnya
Yudi Iskandar, Seksi Penempatan dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar mengatakan, para warga transmigrasi ini berasal dari Kulon Progo, Yogyakarta, Sleman dan BantulSebelum kejadian meletusnya Gunung Merapi, para warga transmigrasi yang tiba di Pontianak itu sudah didata
“Mereka berjumlah 172 orang atau 50 KKNantinya 25 KK atau 89 jiwa, akan ditempatkan di Terentang, Kabupaten Kubu Raya, dan 25 KK lainnya, di Desa Sabung, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas,” katanya di Pontianak, Kamis (25/11)
Turun dari Kapal Leuser, para warga transmigrasi itu dikumpulkan terlebih dahulu di bagian kiri tangga turun. Setelah lengkap, bersama barang bawaannya, para warga transmigrasi itu dibawa ke tempat penampungan transmigrasi, di Jalan Uray Bawadi, Pontianak
“Ini tidak juga pengungsi bencana meletusnya Gunung MerapiTapi, transmigrasi ini merupakan program pilihanSebelumnya mereka memang sudah mendaftarHanya kebetulan saja ada kejadian (meletusnya Gunung Merapi)Kalau tidak ada kejadian, mereka memang di kirim ke Kalbar,” katanya
Tidak hanya orang dewasa, warga transmigrasi itu juga terdapat anak-anak yang dibawa orang tua mereka, untuk mengelola lahan di Sambas dan KKR nanti“Satu orang diberi lahan dua hektar,” imbuh Yudi(ody/tin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Iklim Ekstrim
Redaktur : Tim Redaksi