Korban Mercon Naik Jadi 30 Pasien

Minggu, 11 Agustus 2013 – 20:12 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Korban mercon pada tahun ini memang mencapai rekor terbanyak bila dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Jumlah korban mercon yang tercatat di RSUD dr Sutomo Jumat (9/8) ternyata bukan angka final. Hingga pukul 14.00 kemarin (10/8) terjadi penambahan empat kasus. Dengan demikian, jumlah korban petasan yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut mencapai 30 pasien dari sebelumnya 26 orang.

Salah seorang korban adalah warga asal Mojokerto berinisial R, 9. Siang kemarin nenek korban, Asih, 56, tampak khawatir dengan kondisi cucunya. Dia tidak menyangka cucunya juga mengalami nasib yang sama dengan korban mercon lain yang diberitakan di media.

BACA JUGA: Ditinggal Mudik, Perhiasan dan Uang Raib

"Saya sungguh tidak tega melihat cucu saya. Dia masih kecil. Padahal, dia tidak berniat bermain mercon," ujarnya.

Perempuan paro baya itu menceritakan, Jumat lalu sekitar pukul 17.00 cucunya sedang bermain di halaman rumah. Menurut Asih, memang ada beberapa sisa mercon yang sudah tidak terpakai dan tergeletak begitu saja. Kemudian, iseng-iseng cucunya membanting petasan tersebut ke tanah. Tak disangka, setelah dibanting, tiba-tiba mercon meledak. "Cucu saya itu tidak pernah main mercon, mercon yang dibantingnya pun dikira sudah tidak nyala lagi," ucapnya.

BACA JUGA: Paman Cabul Serahkan Diri

Kemudian, karena terdengar teriakan dari luar rumah, orang tuanya langsung berlari keluar dan mendapati tangan anaknya terluka dan berlumuran darah. Segera R dilarikan ke rumah sakit di Mojokerto, tapi kemudian pihak rumah sakit merujuknya ke RSUD dr Soetomo.

Tahun ini petasan memakan korban lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, jumlahnya meningkat menjadi 30 pasien. Parahnya, kebanyakan pemain mercon berasal dari golongan usia dewasa. Bahkan, berdasar data terbaru RSUD dr Soetomo, ada pasien korban mercon yang sudah berusia 60 tahun.

BACA JUGA: Mapolres Nyaris Dibakar Massa

Menurut Kepala IRD dr Urip Murtedjo SpBKL, ada penambahan empat korban petasan sehingga jumlahnya meningkat jadi 30. Pasien ke-27 adalah warga Bangkalan berinisial D, 60. Menurut pengakuan pasien, mercon tersebut hasil rakitan sendiri.

"Ini yang bikin kaget, sudah usia 60 masih main mercon. Jadi, kisaran usia pasien korban mercon yang paling tua bukan lagi 38, melainkan 60 tahun," paparnya. Dia menambahkan, untung lukanya hanya pada tangan dan tidak perlu diamputasi.

Pasien korban mercon ke-29 ialah remaja berinisial A, 18, asal Jombang. Remaja itu mengalami luka pada tangan dan mata. Urip menjelaskan, luka pada matanya tidak terlalu serius. Pasalnya, yang cedera robek hanya di bagian luar sehingga tidak berpotensi kebutaan. Penanganannya adalah mencuci mata dari luka dan bekas ledakan dan diberi obat mata lengkap.

Korban mercon terakhir tercatat pada pukul 14.00 kemarin (10/8). Korbannya ialah seorang balita berinisial S, 5, asal Bangkalan. Balita itu mengalami luka pada tangan kiri. Sekarang dia masih dirawat di IRD rumah sakit rujukan tersebut.

Urip mengatakan bahwa mungkin korban mercon akan bertambah meski tidak signifikan. "Selama masih bernuansa Lebaran, mungkin masih ada korban. Tapi, kami berharap masyarakat harus mengerti bahaya mercon. Sehingga tidak menambah korban lagi," ujarnya.

Hingga saat ini pihak rumah sakit masih terus menelusuri korban petasan tersebut. Observasi pun masih dilakukan sampai hari ini. Dia menyatakan, memang korban mercon tahun ini sangat dahsyat dan mencapai rekor tertinggi.

Sementara itu, pasien korban kecelakaan masih terus bertambah, namun jumlahnya masih tidak setinggi kasus mercon. Hingga siang kemarin pasien korban kecelakaan hanya bertambah dua orang. Dengan begitu, seluruh korban berjumlah 15 pasien. (chu/c10/end)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ugal-Ugalan, Koantas Terbalik, Satu Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler