Mengaku Korban Pelecehan di SPI, Datangi Komnas PA dan Sampaikan Harapan

Selasa, 15 Juni 2021 – 15:53 WIB
Korban pelecehan seksual yang diduga terjadi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia saat menyampaikan harapannya kepada Kapolri didampingi oleh Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, Selasa (15/6/2021) Foto : Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Korban pelecehan di Sekolah SPI mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada Selasa, (15/6).

Didampingi Ketua Komnas PA, korban menyampaikan harapan terkait perkembangan kasus tersebut.

BACA JUGA: Tak Yakin Gofar Hilman Lakukan Pelecehan Seksual, Nikita Mirzani Beberkan Sikap Aslinya

Salah satu korban berharap kasus pelecehan tersebut mendapat atensi khusus dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. 

"Saya berharap memohon bantuan kapolri untuk bisa mengawal khusus kasus ini hingga diadili seadil-adilnya," kata korban yang enggan disebutkan namanya.

BACA JUGA: Dugaan Kekerasan Seksual, Polisi Berencana Memanggil Pemilik SMA SPI, Siap-siap Saja

Para korban juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi ke depannya dan menimpa siswa-siswa lain yang ada di sekolah itu.

"Tidak ada pengulangan lagi kepada adik-adik (siswa, red) saya yang lainnya," lanjut korban.

BACA JUGA: Kasus Kekerasan Seksual di SMA SPI, Arist Merdeka Setor Informasi Baru ke Polisi

Dia dan korban lain akan meminta perlindungan kepada negara sebagai saksi dan korban dari kasus tersebut.

Menurut dia yang merupakan alumnus sekolah tersebut menerima pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh JE saat dirinya masih belajar di sana pada 2009.

"Pengalaman itu saya alami sejak masih sekolah tahun 2009 hingga 2011 saat saya masih sekolah di lingkungan itu juga," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Komnas PA Arist Merdeka melaporkan kasus itu ke Polda Jatim, Sabtu (29/5). Dia menyebut berdasarkan keterangan para korban, kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh JE sering kali terjadi di sekolah.

"Ini dilakukan di lokasi di mana anak itu dididik yang seyogyanya menjadi entrepreneur dan berkarakter tetapi karena perilaku si pengelola ini mengakibatkan si anak berada dalam situasi yang sangat menyedihkan," ujar dia. (mcr8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler