Korban Pemerkosaan Sempat Telepon Ibunya: Takut Bu, Saya Lagi Dikurung Dalam Rumah

Kamis, 19 Desember 2019 – 20:54 WIB
Orang tua SL didampingi Kepala Desa Walayap, Kecamatan Gedongtataan, Ismed Inanu memberikan keterangan terkait kasus dugaan pemerkosaan yang dialami remaja putrid itu, Kamis (19/12). FOTO FAHRURROZI/RADARLAMPUNG.CO.ID

jpnn.com, PESAWARAN - Gadis belia berinisial SL, 17, korban pemerkosaan sekelompok pemuda di Kabupaten Pesawaran, Lampung, ternyata sempat berkomunikasi dengan keluarganya saat disekap pelaku dalam sebuah rumah.

Hal itu terungkap dari keterangan Sa, 49, ibu SL kepada pihak kepolisian, bahwa Sabtu malam (14/12), sang anak sempat menghubungi kakaknya.

BACA JUGA: 6 Pemerkosa Gadis Asal Pesawaran Ditangkap, Kapolres: Pelaku Akan Dapat Hukuman Maksimal

”Anak saya diam-diam telepon ke kakaknya dan bilang kalau dia disekap. Minta tolong. Takut bu, takut bu. Saya lagi dikurung dalam rumah,” kata Sa menirukan ucapan SL saat itu.

SL juga mengaku, pelaku yang memerkosanya memberi uang kepada Rizki, pemuda yang dikenalnya melalui Facebook dan membawanya ke sebuah rumah di kawasan Pasar baru, Kecamatan Kedondong, Jumat (13/12).

BACA JUGA: Siswi SMP Diperkosa Temannya Pelajar SMA Usai Dicekoki Miras

”Mereka memberi uang kepada Rizki. Selain itu, uang anak saya ikut diambil,” ujarnya.

Dilanjutkan, Agus, pelaku lain juga mengancam SL. ”Dia bilang kalau dia dukun. Kemudian mengancam akan menyantet anak saya kalau lapor polisi. Agus itu yang punya rumah di Pasar Baru,” urainya.

BACA JUGA: Pembunuh Sadis Mahasiswi Universitas Bengkulu Akhirnya Ditangkap, nih Orangnya

Sa pun berharap aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Kemudian para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Terlebih, SL trauma akibat peristiwa itu.

”Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Saya nggak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Sekarang ini anak saya masih trauma, belum bisa diajak ngobrol,” tandasnya

Diketahui, pemerkosaan tersebut bermula dari perkenalan SL dengan Rizki, melalui media sosial Facebook. Satu bulan berselang, Rizki mengajak SL jalan-jalan, sekitar pukul 19.30 WIB, Jumat (13/12).

“Baru kenal sekitar satu bulan lewat Facebook. Sudah pernah ketemu sekali di taman Desa Way Layap. Nah, Jumat malam, anak saya (SL, Red) izin ke warung sendirian. Tetapi malam itu dia nggak pulang. Padahal anak saya nggak pernah keluar rumah,” kata Sa, ditemui di rumahnya, Kamis (19/12).

BACA JUGA: Bersitegang dengan Bupati Tapteng, Gubernur Sumut Singgung Soal Anak Durhaka

Minggu pagi (15/12), SL diantar ke pinggir jalan di Desa Wayharong, Kecamatan Waylima. Dari sini, ia menghubungi kakaknya dan minta dijemput. Saat itulah terungkap bahwa ia menjadi korban pemerkosaan sekelompok pemuda.(ozi/ais)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler