BACA JUGA: Tim Ekpedisi Global Warming Terlunta di Kutub
Akar permasalahannya masih sama, kebijakan ekonomi pemerintah yang dinilai tidak prorakyatDemo besar-besaran itu kembali melumpuhkan sebagian besar wilayah Prancis
BACA JUGA: Pakistan Tentang Keras Rencana Militer AS
Terutama ibu kota ParisBACA JUGA: Warga AS Diperingatkan Hindari Bar dan Klub di Tokyo
Agence France-Presse melaporkan, sedikitnya 200 unjuk rasa berlangsung serentak di beberapa penjuru Negeri Kiblat Mode tersebut kemarin (19/3)"Ini bukan hanya protes sehariKami sudah lama merancang proposalnya dan pemerintah harus segera memberikan jawaban serius atas semua tuntutan kami," ujar Francois Chereque, perwakilan serikat buruh yang paling bertaji di Prancis, CFDTMenurut dia, kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai krisis ekonomi yang membelit Eropa tidak masuk akal
Sudah saatnya, kata Bernard Thibault dari serikat buruh terbesar CGT, pemerintah berdialog dengan para pekerja"Mereka (pemerintah) harus bersedia kembali duduk semeja dengan kami dan membahas semua ini," ungkapnya kepada radio RMC kemarinTuntutan para pekerja Prancis kali ini adalah kenaikan upah buruh dan jaminan kerja yang lebih pasti di masa krisis seperti sekarang.
Karena protes nasional tersebut, transportasi darat dan udara Prancis terhambatSebanyak 40 persen jadwal kereta ekspres yang menghubungkan kota-kota besar di dalam negeri kacauSeparo jadwal kereta regional juga batalKekacauan yang sama terjadi di bandara-bandara PrancisSatu di antara tiga penerbangan dari Bandara Orly terpaksa dibatalkanDemikian juga dengan 10 persen penerbangan di Bandara Charles-de-Gaulle.
Kendati transportasi di dalam negeri lumpuh, sebagian besar warga Prancis ternyata mendukung aksi serikat buruh tersebut(hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paus: Kondom Tidak Tangkal AIDS
Redaktur : Tim Redaksi