PONTIANAK--Korban sipil insiden penembakan oknum polisi di Kabupaten Sanggau, Rajemah, menerima uang di pinggir jalan, dekat kantin Yusra Universitas Tanjungpura, Jumat (2/12), sekitar pukul 10.00Uang diberikan pengendara mobil bernomor polisi B 1406 CFK
BACA JUGA: 15 Hektar Ladang Ganja Ditemukan
Berdasarkan keterangan adik ipar korban, Malikin, uang tersebut diberikan anggota Wakapolres Sanggau untuk ongkos pulang ke Kapuas Hulu
Kejadian bermula ketika wartawan dan fotografer Pontianak Post hendak bertemu anak-anak Rajemah
BACA JUGA: Nenas Bertunas 18, Dijaga Cicak Putih
Ketika disambangi di rumah Malikin, Rajemah dan anak-anaknya tak ada di rumah.''Dia pergi berobat dibawa suami sayaTernyata ucapan istri Malikin benar
BACA JUGA: Bandara Kuala Namu Beroperasi 2013
Di pinggir jalan, tepatnya depan kantin Yusra, Malikin dan Rajemah, terlihat berdiriMereka menunggu seseorangAnak Rajemah, Puput dan Egi berjongkok sambil memainkan rumput panjang di dekat merekaSaat dikonfirmasi, Rajemah mengaku akan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk berobatSelang beberapa lama, di seberang jalan berhenti mobil Honda Jazz bernomor polisi B 1406 CFKKaca mobil terbukaLantas Malikin menuju mobil tersebutCukup lama Malikin berada di sana
Sambil menunggu Malikin, Rajemah mengaku sebenarnya tersinggung diminta bertemu di pinggir jalan.''Tetapi polisi bilang dia tidak bisa menemukan rumah kami,'' ujarnya.
Tak lama, Malikin pun kembali menemui RajemahMobil itu pun beranjak pergiKepada Rajemah, Malikin menunjukkan amplop putihDi pinggir jalan itu juga Rajemah langsung membukanyaTernyata berisi uang sebanyak Rp750 ribu.''Ini katanya untuk ongkos pulang ke Kapuas Hulu,'' katanya.
Ketika tiba kembali di rumah Malikin, Rajemah pun menceritakan kronologis uang tersebutBermula pukul 08.00, Malikin menelepon Wakapolres Sanggau dan mengatakan Rajemah mau konsultasi ke dokterIa meminta bantuan dan pertanggungjawaban.''Waktu itu Wakapolres bilang tunggu sebentarNanti anak buahnya yang mengambil kami ke Gang Empat Lima,'' kata Rajemah.
Tetapi hingga pukul 10.00, utusan Wakapolres Sanggau tak datang jugaMalikin pun kembali menelepon''Dia bilang anak buahnya tidak tahu alamatnyaKami disuruh pakai motor dan menunggu di depan bambu runcing (Untan),''ujar Rajemah.
Menurut Rajemah, dirinya juga bertanya-tanya mengapa harus bertemu di depan bambu runcing, bukan di rumah sakit atau di rumah.''Saya jadi ada rasa raguTiba-tiba saya dikasi ongkos pulang Rp750 ribuKatanya karena waktunya sedikitSaya harus pulang ke Kapuas Hulu,'' ungkap Rajemah.
Orang yang berada di dalam mobil juga mengatakan pengobatan dilanjutkan di Boyan Tanjung sajaMenurut Rajemah, dirinya terpaksa pulang cepat ke Kapuas Hulu karena anaknya, Puput akan mengikuti ulangan semester, Senin (5/12)Tetapi ia berharap proses hukum kasus yang dialaminya terus berlanjut.''Kami minta hukum adatUntuk yang lainnya, sesuai aturan saja,''timpal Rajemah.
Adik ipar Rajemah, Malikin menambahkan dirinya sudah menghubungi Wakapolres SanggauUang yang diberikan kepada Rajemah merupakan ongkos pulang.''Tetapi kami minta hukum adatKalau di Kapuas Hulu sesuai adat Melayu, jika sampai keluar darah, ada pasalnya,'' katanya(uni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Promosi Rumah Sakit Swasta
Redaktur : Tim Redaksi