Korban Terseret Arus Saat Banjir di Kabupaten Malang Ditemukan Sudah Meninggal Dunia

Rabu, 12 Juli 2023 – 17:15 WIB
Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Bantur Polres Malang pada saat meminta keterangan saksi terkait adanya korban terseret arus di wilayah Dusun Krajan, Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). (ANTARA/HO-Polsek Bantur)

jpnn.com - MALANG - Seorang korban terseret arus di Sungai Bantur saat terjadi banjir luapan, Jumat (7/7), di bibir Sungai Jenawi, Desa Tumpakrejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim gabungan.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan korban yang ditemukan pada Selasa (11/7), sekitar pukul 15.00 WIB, atas nama nama Supandri (58) warga  RT15 / RW 03, Dusun Krajan, Desa Bantur.

BACA JUGA: Banjir Besar Merendam Negara Bagian AS Ini, Kemlu Ungkap Kondisi WNI di Sana

"Benar sudah ditemukan kemarin, kurang lebih pukul 15.00 WIB," kata Taufik di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (12/7).

Taufik menjelaskan pencarian oleh tim gabungan dilakukan sejak korban dilaporkan terseret arus Sungai Bantur.

BACA JUGA: 1 WNA Terseret Ombak di Pantai Jembatan Panjang Ditemukan, Begini Kondisinya

Pencarian baru membuahkan hasil pada Selasa (11/7).

Korban ditemukan meninggal dunia seusai dilakukan pencarian selama kurang lebih lima hari.

BACA JUGA: Wisatawan Lokal Terseret Arus Saat Berenang di Pantai Lombok, 1 Orang Tewas, 3 Hilang

Menurut dia, sesuai ditemukan oleh tim pencari, jenazah korban kemudian dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis.

Pihak keluarga meyakini bahwa jenazah yang ditemukan di bibir Sungai Jenawi, Desa Tumpakrejo, itu merupakan Supandri.
Dia menambahkan bahwa pihak keluarga menolak adanya langkah autopsi terhadap jenazah Supandri.

Sebab, keluarga menyadari peristiwa terseretnya korban ke dalam aliran Sungai Bantur tersebut merupakan murni kecelakaan.
Pada Jumat (7/7), Supandri dilaporkan terseret arus pada saat terjadi luapan air di Sungai Bantur, di wilayah RT15 / RW 03 Dusun Krajan, Desa Bantur, Kecamatan Bantur.

Peristiwa tersebut terjadi kurang lebih pukul 13.30 WIB, saat terjadi banjir di sejumlah titik di Kabupaten Malang.

Peristiwa tersebut bermula pada saat wilayah Kabupaten Malang diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (6/7) dan menyebabkan aliran sungai yang melintas di Dusun Krajan tersebut meluap.

Saat itu, korban bersama warga lain berusaha membersihkan kayu yang tersangkut pada jembatan dengan panjang 20 meter dan lebar kurang lebih 1,5 meter.

Namun, pada saat berusaha menyingkirkan kayu tersebut, korban terseret arus.

Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Malang, pada Jumat (7/7).

Bencana tersebut menyebabkan ratusan keluarga terdampak dan terganggunya sejumlah akses seperti jalan dan aliran listrik.

Sejumlah kecamatan dilaporkan terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi, antara lain, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Tirtoyudo, dan Gedangan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan laporan adanya potensi cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur.

Provinsi Jawa Timur berada pada musim kemarau dengan pola angin dominan dari arah timur hingga tenggara.

Namun, adanya gangguan pada atmosfer menyebabkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya gangguan atmosfer Madden Julian Oscilation (MJO), gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin dan gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby.

Kondisi tersebut mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada periode 7-13 Juli 2023. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler