Korban Tewas Hercules Nahas Asal Kepri Dimakamkan di Madiun

Kamis, 02 Juli 2015 – 00:29 WIB
Foto: AFP

jpnn.com - TANJUNGPINANG - Serda Samsir Wanto warga Kota Tanjungpinang yang ikut tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Hercules C 130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6) kemarin akan Dimakamkan di kampung halaman istrinya di Madiun, Jawa Timur.

Hal itu dikatakan Ketua RT 02, RW 05, Kelurahan Senggarang, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Sri Sumiyati, ketika dihubungi Batam Pos (Grup JPNN), Rabu (1/7) kemarin.

BACA JUGA: Bu Guru Selingkuh, Suami Beber Ijazah Bodong

"Tadi pagi kedua orang tuanya langsung berangkat ke Madiun pakai pesawat, karena jenazahnya dipulangkan ke tempat asal istrinya," ujar Sri.

Dikatakan Sri, berangkatnya kedua orang tua korban, karena telah mendapat keterangan bahwa benar anaknya berada di dalam pesawat dan terdaftar dalam manifes.

BACA JUGA: Allahu Akbar, Anakku...

"Abis adek kesini Senin malam kemarin. Saya datang ke rumah orang tuanya. Disitulah saya dapat informasi korban sudah teridentifikasi dan telah di evakuasi," kata Sri mengulang ucapan dari orang tua Serda Samsir Wanto.

Sementara itu, saat dihubungi, Selasa (30/6) malam, Lettu Laut (Kh) Fajri Narotama, mengatakan dia belum yakin seratus persen, jika mertua nya Mulyono, pensiunan TNI AU, ada di dalam pesawat tersebut. Dan akan berangkat ke Medan untuk memastikan.

BACA JUGA: Kisah Pelajar SD yang Dilindas Truk Saat Mengais Barang Bekas

"Malam ini, (kemarin,red) saya lagi kemas-kemas barang keluarga saya untuk pulang ke Malang, Jawa Timur. Kamis saya akan berangkat ke Medan," ujar Fajri.

Dikatakannya, saat ini dirinya belum bisa memberikan komentar terlalu jauh dan menyerahkan semua proses ke pihak TNI AU. "Saya tidak bisa komentar banyak. Biar satu pintu dari TNI AU saja yang memberi keterangan resmi," kata Fajri.

Satu Warga ikut Laporkan Kehilangan Keluarga Ke Lanud Tanjungpinang

Terkait jatuhnya pesawat Hercules tersebut, awalnya pihak Pangkalan Udara TNI AU Tanjungpinang baru menerima dua warga yang melaporkan kesana. 

Namun, saat ini ada satu warga yang kembali melaporkan jika ada anggota keluarganya yang diduga ikut didalam pesawat tersebut yakni Eka, adik dari Intan Ari Santi, warga Jalan Sultan Machmud, Tanjung Unggat Gang Swadaya nomor 14, RT 04, RW 03 yang merupakan Adik ipar dari Kopral Satu Inda Putra yang bertugas di Lanud Pekanbaru.

"Kakak saya tinggal di Pekanbaru bersama keluarganya. Kemarin itu, saya di SMS oleh abang ipar saya, Koptu Indra, menyuruh jemput kakak saya bersama kedua anaknya yakni Syahrul Muhfid (12) dan Syifa Syahindra (9) di bandara Raja Haji Fisabilillah," ujar Eka.

Diceritakan Eka, setelah mendapat pesan singkat tersebut, ia langsung bergegas menuju ke bandara. Namun, setelah sampai di depan pintu, ia mendapat telepon dari abang iparnya bahwa ada sebuah pesawat jatuh di Medan. Saat itu juga, selain mendapat kabar dari abang ipar, ia juga mendapat kabar dari Televisi.

"Saya curiga, pesawat yang jatuh itu adalah pesawat yang ditumpangi kakak saya dan kedua anaknya. Kabar itu belum saya informasikan ke ibu saya lantaran takut ibu terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Eka.

Sebelumnya korban, tambah Eka, hendak berkunjung ke Tanjungpinang untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, hal itu terhenti setelah peristiwa ini. Saat ini tiga orang anggota keluarga yang terbang ke Medan untuk menjemput jenazah korban.

"Tadi keluarga sudah berangkat ke Medan sambil membawa sampel kuku, sidik jari dan rambut. Nantinya korban akan dibawa ke Tanjungpinang," ucap Eka. (cr10/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Terapis: Kami Ketakutan dan Langsung Berlarian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler