Selesai doa bersama, massa bergerak ke Kantor BRR Regional II Lhokseumawe di kawasan Gampong Mon Geudong, Kecamatan Banda Sakti
BACA JUGA: Kapolda Siap Berikan Gaji ke Kemat Cs
Dalam aksi damai itu, mereka membawa sejumlah poster dan spandukBACA JUGA: AD Tunda Pembentukan Kodam Baru di Kalbar
Ada juga spanduk bertulisan, Kuntoro Mangku Subrotoe pahlawan bagi para pejabat dan penjahat bagi korban gempa dan tsunami di Aceh-Nias.BRR dianggap belum mampu memberikan bantuan kepada korban tsunami
Alfian, salah seorang tokoh KoMPA, mengatakan bahwa BRR Aceh-Nias harus diaudit Badan Auditor Internasional
BACA JUGA: Gereja Kebanjiran, Misa Natal di GOR
Meskipun sebelumnya pernah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan tidak ada dugaan korupsi.''Kami tau, semua dana bantuan di BRR Aceh-Nias mencapai Rp 50 triliun dan gaji Kuntoro senilai Rp 50 juta per bulan, Deputi Perumahan senilai Rp 40 jutaJadi, kalau masih ada korban tsunami yang belum memperoleh rumah bantuan, apa kerja mereka selama di Aceh?'' tegas Alfian.
Alfian meragukan hasil audit BPK terhadap keuangan BRR Aceh-NiasApalagi menyatakan tidak ada dugaan korupsi selama penyaluran bantuan kepada masyarakatPadahal, kenyataannya, masih banyak dijumpai rumah bantuan yang tidak dilengkapi MCK (mandi, cuci, dan kakus), pemasangan listrik, dan fasilitas lainnya.
''Kami contohkan saja, pembangunan rumah tsunami bagi warga Kecamatan Banda Sakti yang berlokasi di Gampong Blang Crum, Kecamatan Muara DuaDi sana, walaupun rumah sudah ditempati, masih belum ada pemasangan listrik dan MCK,'' tuturnya(arm/jpnn/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Dilapori Kasus Kematian Aktifis
Redaktur : Tim Redaksi