jpnn.com - PYONGYANG - Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan kembali mendidih. Dua negara bertetangga itu Kamis (20/8) saling menembakkan roket melintasi perbatasan mereka.
Menurut The New York Times, kontak senjata antardua negara ini baru terjadi setelah puasa selama ima tahun. Tidak ada korban ataupun kerusakan yang dilaporkan dari jual beli serangan roket itu.
BACA JUGA: AWAS! Udang Montok karena Disuntik Jelly
Tensi tinggi dua negara ini disebut mulai memanas pekan lalu. Ketika itu, tentara Korea Selatan harus kehilangan satu kakinya karena menginjak ranjau saat berpatroli di zona demiliterisasi. Tak berapa lama setelah itu, Utara dituding melancarkan serangan lain.
Dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap menurunkan laporan bahwa serangan kedua ini melibatkan beberapa kali tembakan yang diduga berasal dari senjata 76,2 milimeter.
BACA JUGA: 2 Tersangka Bom Bangkok, Si Merah dan Si Putih Menyerahkan Diri
Korea Selatan tak tinggal diam. Mereka membalas dengan puluhan tembakan dari artileri 155 milimeter.
"Militer kami meningkatkan kewaspadaan ke tingkat tertinggi usai pergerakan militer Korea Utara. Kami harus meresponsnya dengan tegas," ujar juru bicara militer Korea Selatan, Kolonel Jeon Ha-Gyu.
BACA JUGA: Bom di Thailand Harusnya jadi Tantangan Asean
Ratusan orang dari dua desa di wilayah Yeoncheon pun sudah dievakuasi. Memang belum ada korban dan kerusakan di wilayah terdekat dengan perbatasan itu, namun antisipasi dini sudah diambil para pejabat setempat dengan menempatkan warga di tempat-tempat penampungan. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Thailand Tawarkan Hadiah Rp 390 Juta buat Informasi Bomber Bangkok, Mau?
Redaktur : Tim Redaksi