jpnn.com, JAKARTA - Salah satu kemenangan paling bersejarah di Piala Dunia tentu saja saat Korea mempermalukan Jerman pada 2018 lalu.
Jerman yang bermaterikan pemain kelas wahid tertunduk malu seusai kalah 0-2 dari Korea di laga terakhir Grup F Piala Dunia 2018.
BACA JUGA: Lama Menghilang, Shi Yuqi Bakal Comeback di Turnamen Ini
Saat itu, Taeguk Warriors pimpinan Shin Tae Yong benar-benar menguncang dunia. Kekalahan tersebut membuat Jerman yang berstatus juara bertahan harus gugur di fase grup.
Thomas Muller dan kolega, bahkan berada di posisi paling buncit. Tak ayal, nama Shin Tae Yong pun ikut harum meski dia gagal membawa Korea berbicara banyak di Piala Dunia 2018.
BACA JUGA: Jadwal Taipei Open 2022 Hari Ini: Indonesia Sisakan 2 Wakil, Tunggal Putra Mencekam
Selain kemenangan melawan Jerman, Korea selalu kalah pada dua laga sebelumnya, masing-masing 0-1 kontra Swedia dan 1-2 melawan Meksiko.
Dalam sebuah siniar di kanal YouTube Sport77 Official, Shin Tae Yong menceritakan rahasia di balik kemenangan melawan Jerman.
BACA JUGA: Elkan Baggott Gagal Bawa Gillingham FC Kalahkan Klub Premier League
Coach Shin mengaku tidak ada persiapan khusus melawan tim berjuluk Der Panzer itu. Dia hanya menekankan kepada Son Heung Min cum suis untuk meninggalkan kenangan manis di Piala Dunia 2018.
"Sebelum melawan Jerman, kami kalah melawan Swedia dan Meksiko. Jadi, partai melawan Jerman menjadi kesempatan terakhir Korea," ujar Shin Tae Yong.
"Saya tidak ada persiapan khusus, tetapi saya tekankan (kepada pemain Korea, red) untuk bekerja maksimal sampai pertandingan usai. Kami tidak boleh takut (melawan Jerman) apa pun hasilnya nanti, baik menang atau kalah," imbuhnya.
Shin Tae Yong sendiri meletakan jabatannya sebagai kepala pelatih Korea pada akhir Juli 2018.
Setelah itu, dia menerima pinangan PSSI untuk menakhodai Timnas Indonesia sejak Januar 2020 silam.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib