JAKARTA - Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi belum beranjak dari terpaan koreksiPelemahan itu diperkirakan masih menyambangi indeks dengan frekuensi terbatas
BACA JUGA: Sehari, PLN Tambah Sejuta Sambungan
Karenanya, diperkirakan indeks masih tetap bertahan di kisaran 3500BACA JUGA: Besok GITET Kembangan Diuji
Menurut Willy, indeks memang dalam kondisi tidak menentu
BACA JUGA: Matahari Siapkan 13 Hypermart Baru
Bursa regional, misalnya, juga tidak menguntungkanIndeks Dow Jones mengalami koreksiKondisi ini memaksa investor menahan diri"Secara teknis memang demikian keadaannyaInvestor menyikapinya dengan penuh hati-hati," ulas Willy seperti dilansir INDOPOS (grup JPNN).Dari internal, sambung Willy, relatif netralInvestor dalam negeri juga sedang menunggu laporan keuangan kuartal ketigaSambil menunggu laporan, investor memilih mencermati informasi yang terus bergerak"Kondisi ini paling lama berjalan hingga akhir pekan," tukasnya
Sementara transaksi asing juga diprediksi tidak menurunBerkaca pada data kemarin, tercatat nilai beli bersih investor asing sebesar Rp 260 miliarPeluang tersebut diproyeksi bakal berlanjut pada perdagangan hari ini"Masih amanInvestor asing tidak akan lari," jelasnya
Sementara indeks hari ini mencoba bergerak di kisaran 3535-3589 untuk support dan resistenceSejumlah saham yang masih layak koleksi antara lain PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energy Mega Persada (ENRG), PT Delta Dunia Tbk (DOID) dan PT Medco Energy Tbk (MEDC)
Pada penutupan perdagangan, Senin (18/10), Indeks turun 30,113 poin (0,84 persen) ke level 3.566,918Sementara Indeks LQ45 turun 7,163 (1,07 persen) ke level 661,755Saham-saham komoditas pertambangan dan konsumer memberi andil yang sangat besar dalam penurunan IHSG dengan masuk ke dalam jajaran top loserHari ini, saham yang turun jumlahnya semakin banyak, yaitu 154 sahamPerdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 118.837 kali pada volume 5,796 miliar lembar saham senilai Rp 4,397 triliunSebanyak 70 saham naik, 154 saham turun dan 54 saham stagnan.
Sementara kondisi bursa-bursa Asia ditutup melemahIndeks Komposit Shanghai turun 15,93 poin (0,54 persen) ke level 2.955,23Indeks Hang Seng turun 288,25 poin (1,21 persen) ke level 23.469,38Indeks Nikkei 225 turun tipis 1,76 poin (0,02 persen) ke level 9.498,49Indeks Straits Times turun 18,60 poin (0,58 persen) ke level 3.185,67.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Medco Energy (MEDC) naik Rp 550 ke Rp 4.225, Indo Citra Finance (INCF) naik Rp 240 ke Rp 2.150, Fast Food (FAST) naik Rp 200 ke Rp 9.000, dan Fajar Surya (FASW) naik Rp 200 ke Rp 3.100.
Sementara saham-saham yang turun cukup tinggi dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indotambang (ITMG) turun Rp 1.950 ke Rp 45.550, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 46.800, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 800 ke Rp 6.200, dan Unilever (UNVR) turun Rp 800 ke Rp 17.250(far/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Jaga Pasokan Listrik di Wanokwari
Redaktur : Tim Redaksi