Korsel Deteksi Kasus Demam Babi Afrika Kedelapan Tahun Ini

Sabtu, 31 Agustus 2024 – 22:25 WIB
Arsip foto: Petugas karantina menggunakan pakaian pelindung saat memasuki peternakan babi terkait demam babi Afrika di Paju, Korea Selatan, Rabu (18/9/2019). ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS/djo

jpnn.com, SEOUL - Korea Selatan pada Sabtu melakukan upaya disinfeksi setelah kasus demam babi Afrika (African swine fever/ASF) dipastikan terjadi di sebuah peternakan babi, menurut laporan Yonhap News.

Kasus yang terjadi di Gimpo, Provinsi Gyeonggi, itu merupakan kasus ke-8 di Korsel sepanjang tahun ini.

BACA JUGA: Waspada! Virus Demam Babi Afrika Makin Meluas

Kasus tersebut muncul tiga hari menjelang liburan Chuseok pada 20-22 September, ketika masyarakat Korea melakukan ritual penghormatan bagi para leluhur dan mengunjungi makam mereka.

Pihak berwenang Korsel yang menyelidiki peternakan tersebut menerapkan langkah-langkah karantina darurat untuk mencegah penyebaran ASF.

BACA JUGA: Terkena Virus Demam Babi Afrika, Pasti Mati

"Mengingat tren wabah ASF yang sering terjadi pada musim gugur, kemungkinan besar wabah akan berlanjut," kata Kim Jong-ku dari Kementerian Pertanian.

Dia memperingatkan bahwa pergerakan sejumlah besar orang selama liburan bisa meningkatkan risiko penyebaran ASF lebih lanjut.

BACA JUGA: Begini Jurus Kementan Hadapi Ancaman Demam Babi Afrika

ASF tidak menulari manusia, tetapi sangat menular dan mematikan pada babi, baik yang dipelihara maupun yang hidup liar. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler