Korsel Izinkan Tempat Hiburan Malam Beroperasi di Tengah Pandemi, Begini Akibatnya

Jumat, 08 Mei 2020 – 17:30 WIB
Peredaran narkoba di tempat hiburan malam. Ilustrasi Foto: dok.Jawa Pos

jpnn.com, SEOUL - Berbeda dengan kebanyakan negara yang menghadapi pandemi virus corona, Korea Selatan tidak melarang tempat hiburan malam beroperasi. Namun, belakangan otoritas setempat menemukan kluster baru dari sejumlah kelab malam di Seoul.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC) menyatakan sedikitnya 15 orang telah terinfeksi virus yang terkait dengan kelab-kelab di Itaewon, sebuah kawasan yang populer bagi warga Korea maupun warga asing di kota itu.

BACA JUGA: Update Corona 8 Mei: Hari Ini Lebih Baik dari Kemarin untuk Semua Aspek

Korea Selatan telah melaporkan hanya sedikit kasus dalam beberapa hari terakhir, yang mayoritas adalah orang yang baru kembali dari luar negeri.

Penyebaran di kelab malam, meskipun masih sedikit, diperkirakan akan meningkat dan muncul pada saat negara itu telah mengurangi pembatasan sosial.

BACA JUGA: Mohon Maaf, Obat Hidroksiklorokuin tak Banyak Membantu Pasien Corona

"Tempat-tempat ini memiliki kondisi berbahaya yang paling kami khawatirkan," kata Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong, merujuk pada lokasi yang penuh sesak.

"Kami pikir penting untuk memperkuat pengelolaan di tempat-tempat tersebut, dan kami mendesak Anda untuk sebisa mungkin tidak mengunjungi fasilitas itu."

BACA JUGA: Satu Karyawan PDP Corona, Pabrik Rokok Langsung Berhenti Produksi

Pejabat kota Seoul mengatakan mereka telah mendaftar sekitar 1.500 orang yang mengunjungi kelab, dan lebih banyak kasus telah dikonfirmasi di kota-kota lain di mana pasien tinggal atau bepergian.

Pihak berwenang telah meminta siapa pun yang mengunjungi kelab selama akhir pekan untuk diuji dan mengisolasi diri selama 14 hari.

Untuk memerangi wabah virus corona, Korea Selatan telah menerapkan pendekatan teknologi tinggi untuk melacak kontak, yang dapat mencakup mengakses data lokasi ponsel pasien, rekaman kamera pengintai, laporan kartu kredit, dan informasi lainnya.

Peringatan pada ponsel otomatis kemudian dikirim ke siapa pun yang diduga berada di area yang sama dengan kasus yang dikonfirmasi. Otoritas kesehatan sering kali mengungkapkan rincian tentang jenis kelamin, usia, keberadaan, dan kadang-kadang tempat kerja seseorang, dalam upaya melacak kasus baru. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler