jpnn.com - JAKARTA – PT Korea Indonesia Forestry Cooperative akan mengembangkan komoditi kopi di lahan hutan milik Perum Perhutani. Kerja sama strategis itu diteken belum lama ini oleh Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar dan Ketua sekaligus CEO NFCF Lee Seok Hyung.
Menurut Mustoha, kerja sama perdagangan kopi dari kawasan hutan Perhutani menguntungkan kedua belah pihak. Selain meningkatkan ekspor kopi Indonesia, pengembangan komoditi kopi ini juga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
BACA JUGA: OJK Minta KUR Diarahkan ke Sektor Pertanian
Yakni dengan cara membantu masyarakat sekitar kawasan hutan yang dikerjasamakan, termasuk pemasarannya.
“Selama ini Perhutani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melakukan kerja sama penanaman kopi melalui program pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat (PHBM). Melalui kegiatan ini, LMDH didorong untuk menjadi eksportir kopi nasional,” katanya Selasa (5/4) kemarin.
BACA JUGA: Kadin Anggap Dampak Paket Kebijakan Belum Terasa
Indonesia memproduksi kopi sekitar 3-4 persen dari produksi dunia, yaitu mencapai 650 ribu ton per tahun. Kopi yang ditanam di Pulau Jawa lokasinya sebagian besar berada di dalam kawasan hutan yang dikelola Perhutani, yaitu jenis robusta dan arabika.
Mustoha menyebutkan, potensi lahan kawasan hutan untuk tanaman kopi di lahan hutan Perhutani sekitar 46 ribu hektare (ha) yang siap dikembangkan lebih lanjut. Saat ini dari hutan Perhutani telah menghasilkan produk pangan seperti, padi, jagung, kacang tanah, selain kopi. “Produksi kopi di Perhutani 650 ton per tahun dengan sistem tanam pemanfaatan lahan di bawah tegakan (PLDT),” sebutnya. (lum)
BACA JUGA: Indonesia Kebanjiran Dana Asing
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Tuntas Pengusaha Indonesia di Panama Papers
Redaktur : Tim Redaksi